Abstract:
Pada 24 Februari 2022, terjadi perang Rusia Ukraina yang berdampak pada
perekonomian global khususnya pada sektor energi di Jerman. Hal ini karena sebelumnya,
sebagian besar impor energi Jerman didapatkan dari Rusia. Pada tahun 2021, 34% minyak
mineral, 53.5% minyak bumi gas alam dan 50% batubara keras bersumber dari Rusia. Namun,
adanya perang Rusia Ukraina menyebabkan ekspor energi terutama pada minyak mineral, gas
alam dan batubara keras dari Rusia terhenti pada September 2022. Akibatnya, terjadi kekurangan
pasokan energi domestik Jerman. Dengan menggunakan teori dan konsep stabilitas, energy
security, supply chain management, dan neo merkantilisme untuk memahami kondisi domestik
Jerman setelah dan sebelum adanya perang Rusia Ukraina, serta mengkaji strategi apa saja yang
dilakukan Jerman untuk menjaga kestabilan pasokan energi domestik Jerman. Penelitian
kualitatif ini menjawab pertanyaan penelitian, “Bagaimana strategi Jerman dalam
mengamankan stabilitas pasokan energi domestiknya akibat dari Perang Rusia-Ukraina
2022-2023?” Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat tiga strategi Jerman untuk
menjaga kestabilan energi domestiknya, yaitu strategi jangka pendek, menengah dan panjang.
Pada strategi jangka pendek, yang memutuskan untuk menggunakan batubara untuk kebutuhan
listriknya. Pasokan batubara tersebut didapatkan Jerman melalui pembukaan kembali pembangkit
listrik tenaga batubara coklat dan keras, serta mengimpor batubara dari negara alternatif, seperti
Kolombia, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan. Pada strategi jangka menengah, Jerman tetap
menggunakan gas alam sebagai jembatan untuk memenuhi tujuan jangka panjangnya. Gas alam
tersebut didapatkan Jerman melalui diversifikasi pasokan impor dari Norwegia, Belgia dan
Belanda sebagai pengganti Rusia. Selain itu, melakukan efisiensi pada penggunaan energi gas,
dan melakukan revitalisasi pada infrastruktur gas di Jerman. Kemudian pada jangka panjang,
Jerman berfokus untuk melakukan transisi energi. Dalam hal ini, Jerman mempercepat produksi
energi terbarukan pada sektor ketenagalistrikan dengan membangun, merevitalisasi, dan
menyederhanakan izin pembangunan infrastruktur turbin angin darat dan turbin angin laut;
bekerjasama dengan negara lain, mempercepat prosedur persetujuan pembangunan, dan
pemberian dukungan finansial untuk pembangkit listrik tenaga air; memperkuat dan
mengembangkan pembangkit listrik tenaga biomassa; dan mempromosikan pembangkit listrik
tenaga surya.