Abstract:
Ayam Geprek Bae merupakan salah satu UMKM FnB di Purwokerto yang mempunyai spesialis pada menu ayam geprek. Menu ayam geprek sendiri mulai viral pada tahun 2017 hingga kini masih dicari oleh kebanyakan orang. Walaupun masih terhitung UMKM yang berbentuk perusahaan perseorangan, terhitung per tahun 2020 Ayam Geprek Bae sudah membuka hingga 9 outlet yang tersebar di Purwokerto dan wilayah sekitarnya. Outlet-outlet tersebut tidak semuanya kepemilikan tunggal dari merk Ayam Geprek Bae yaitu Bapak Ivan Riantoro, tetapi beberapa outlet merupakan franchise yang keuntungannya bagi hasil dengan pusat. Akan tetapi setelah pandemi melanda, banyak outlet Ayam Geprek Bae yang tutup dan menyisakan 2 outlet yang masih beroperasi hingga sekarang. Oleh karena hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja strategi pemasaran Ayam Geprek Bae yang hingga kini masih beroperasi dengan dua cabang outlet. Jenis dan metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan pemilik serta beberapa konsumen Ayam Geprek Bae, observasi, dan studi pustaka selama Oktober 2023 hingga Januari 2024. Konsumen akan menilai kinerja strategi pemasaran yang selama ini telah dilakukan dengan matriks-matriks bauran pemasaran 7P. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi pasar sasaran Ayam Geprek Bae telah bergeser dari mahasiswa/i ke konsumen yang sudah bekerja. Walaupun sudah banyak strategi pemasaran yang telah dilakukan, sebagian besar konsumen mengatakan tidak pernah melihat iklan promosi satupun. Hal ini memiliki arti bahwa dalam pasar konsumen Ayam Geprek Bae lebih efektif oleh metode pemasaran lewat WOM. Kemudian konsumen Ayam Geprek Bae saat ini lebih banyak berisikan oleh pelanggan yang loyal daripada pelanggan-pelanggan baru.