Abstract:
Inovasi pelayanan publik penting untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di Indonesia yang masih menghadapi berbagai tantangan. Inovasi pelayanan publik di Indonesia terindikasi berkontribusi pada pencapaian goals keempat Sustainable Goals Develompment Goals. Oleh karena itu, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kontribusi inovasi pelayanan publik di bidang pendidikan dalam mencapai SDGs poin keempat. Landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipologi inovasi dua dimensi dari Osborne. Dalam menggunakan LBIOI, dimensi yang digunakan mengacu pada pendekatan Coombs, yaitu: (1) Jenis inovasi, (2) Asal inovasi, (3) Kemitraan inovasi, (4) Lokasi inovasi. Secara khusus, penelitian ini berfokus pada goals keempat yaitu pendidikan berkualitas dalam Sustainable Development Goals. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis dokumen. Data yang digunakan adalah data sekunder kumpulan inovasi terbaik yang ada di TOP 99 Sinovik pada rentang waktu 2014-2022 yang berjumlah 871 inovasi pelayanan publik. Data dianalisis dengan tahapan: (1) penemuan data, (2) klasifikasi data, (3) identifikasi data, (4) sintesis data, dan (5) penarikan kesimpulan. Dari 871 inovasi pelayanan publik diketahui bahwa mayoritas jenis inovasi adalah developmental atau pengembangan (38%), penciptaan inovasi berasal dari adaptasi (57%), dari segi kemitraan didominasi kolaborasi oleh pemerintah daerah 38% dan pulau dengan tingkat inovasi terbanyak adalah pulau jawa (62%). Sebanyak 153 dari 871 inovasi teridentifikasi berkontribusi terhadap pencapaian goals keempat Sustainable Development Goals yang ditandai dengan pemenuhan indikator; Pendidikan dasar dan menengah gratis (20,26%); Akses setara ke pendidikan pra-sekolah berkualitas (27,67%); Akses setara ke pendidikan teknik , kejuruan, dan perguruan tinggi yang terjangkau (11,11%); Meningkatkan jumlah orang dengan keterampilan yang relevan untuk kesejahteraan keuangan (41,83%); Menghapuskan semua diskriminasi dalam pendidikan (20,59%); Mewujudkan literasi dan numerasi universal (30,72%); Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan kewarganegaraan global (31,37%); Membangun dan meningkatkan sekolah inklusif dan aman (32,68%); Menyediakan beasiswa perguruan tinggi yang lebih luas untuk negara-negara berkembang (0,65%). Secara umum, rata-rata skor kontribusi inovasi pelayanan publik terhadap tujuan keempat Sustainable Development Goals tentang pendidikan berkualitas pada dataset Sinovik adalah 44,15%. Angka ini cukup baik mengingat sebagian besar inovasi tidak berfokus khusus pada sektor pendidikan berkualitas, melainkan sektor lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa 153 inovasi pelayanan publik berkontribusi pada capaian tujuan keempat SDGs tentang menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas.