dc.description.abstract |
Pada masa pandemi Corona tahun 2019 lalu, semua orang “dipaksa” untuk berdiam diri didalam rumah kurang lebih 1-2 tahun. Akibatnya, gaya hidup masyarakat berubah secara tiba-tiba. Banyak orang mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang yang salah satunya yaitu mengadopsi anabul. Dengan mengadopsi anabul maka sebagai owner harus merawatnya dengan baik. Salah satunya adalah sering membawa mereka grooming ataupun menitipkan mereka di pet hotel pada saat harus pergi keluar kota. Salah satu penyedia jasa grooming dan pet hotel di Bandung yaitu Woofbar. Woofbar baru berdiri sejak tahun 2022 lalu tetapi Woofbar sudah banyak diminati para owner anabul untuk menitipkan ataupun memandikannya di Woofbar. Karena banyaknya permintaan di saat yang tidak terduga maka Woofbar sering kewalahan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk konsumen. Selain itu juga karyawan Woofbar sering mengalami bentrok jadwal kerja yang mengakibatkan kekurangan karyawan per harinya. Maka dari itu Woofbar memerlukan metode peramalan dan juga metode penjadwalan untuk meminimalisir kesalahan pada saat memberikan pelayanan terhadap konsumen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus. Jenis metode peramalan kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah metode time series dengan menggunakan tools naive approach, moving average, weighted moving average, exponential smoothing, dan trend projection. Untuk mencari metode peramalan yang sesuai maka setiap tools dihitung nilai errornya dengan menggunakan metode MAD, MSE, dan MAPE. Selain dari metode peramalan, penelitian ini juga menggunakan metode cyclical scheduling untuk merancang jadwal karyawan Woofbar agar sesuai dengan kebutuhan. Pada penelitian ini didapatkan bahwa metode peramalan permintaan yang paling cocok dengan Woofbar adalah trend projection karena memiliki nilai MAPE terkecil yaitu sebesar 15,03%. Cyclical scheduling yang cocok dengan Woofbar yaitu jadwal yang minim libur di hari Rabu, Sabtu, dan Minggu. Selain itu juga Woofbar sebaiknya memiliki delapan karyawan full time dan satu karyawan part time. |
en_US |