Respon Iran menghadapi sanksi ekonomi Amerika Serikat dan Uni-Eropa : ancaman blokade Selat Hormuz

Show simple item record

dc.contributor.advisor Harsawaskita, Adrianus
dc.contributor.author Nawaskoro, Bonifasius Kendri Grasias
dc.date.accessioned 2024-08-07T07:56:21Z
dc.date.available 2024-08-07T07:56:21Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp45214
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18193
dc.description 10384 - FISIP en_US
dc.description.abstract Selat Hormuz adalah sebuah laut teritorial dari Iran dan Oman yang menurut UNCLOS tidak dapat ditutup dengan semena-mena tanpa alasan yang jelas karena mencederai kebebasan berlayar dan bernavigasi. Ancaman penutupan dengan blokade oleh Iran untuk melawan sanksi ekonomi ini akan berpotensi melanggar hak-hak mendasar di dalam UNCLOS, seperti innocent passage dan transit passage. Ancaman blokade ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang apa sebenarnya signifikansi Selat Hormuz sehingga digunakan Iran untuk melawan sanksi ekonomi. Atas dasar pertanyaan itu, penulis mencoba menjawabnya menggunakan lima aspek dalam teori geopolitik Martin Jones, antara lain: politics yang merupakan serangkaian proses dalam sebuah negara dalam mencapai, menggunakan, dan menghalau power, policy yang merupakan hasil dari proses politik, place & space yang merupakan wilayah dan persimpangan sosial dan dinamika dan interaksi di wilayah tersebut , territory atau batas wilayah dari sebuah ruang geografi, dan power yang merupakan suatu kemampuan atau kapabilitas suatu aktor untuk mengerahkan pengaruh dan kekuatannya untuk memperoleh kontrol yang juga berbicara mengenai hegemoni dan dominasi. Setelah dilakukan analisis, penulis menemukan bahwa ancaman blokade ini dilakukan untuk melindungi perekonomian Iran dengan harapan diikuti oleh kelonggaran sanksi ekonomi. Mengingat peran Selat Hormuz sebagai jalur perdagangan dan navigasi utama di kawasan Timur Tengah, serta kontribusinya dalam keamanan pasokan migas untuk banyak negara, terutama untuk negara-negara di kawasan Asia, segala bentuk gangguan terhadapnya, dapat mempengaruhi kelancaran perdagangan internasional, yang dapat berakibat pada harga-harga yang tidak stabil. Belum lagi ancaman tersebut akan menuai kecaman, tidak hanya dari negara-negara disekitarnya, tapi juga negara konsumen, dan Amerika Serikat beserta Uni-Eropa. Iran perlu mengkaji kembali manuver politik dan strategi kebijakan luar negerinya, sebab ancaman blokade Selat Hormuz hanya akan memperburuk situasi mereka sendiri. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject IRAN en_US
dc.subject AMERIKA SERIKAT en_US
dc.subject SELAT HORMUZ en_US
dc.subject SANKSI EKONOMI en_US
dc.subject UNI-EROPA en_US
dc.title Respon Iran menghadapi sanksi ekonomi Amerika Serikat dan Uni-Eropa : ancaman blokade Selat Hormuz en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016330245
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0426056802
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account