Abstract:
Revolusi Industri 4.0 membawa kemajuan teknologi secara signifikan yang
memberikan pengaruh terhadap cara manusia hidup, bekerja, dan menjalin hubungan satu
sama lain. Transformasi besar terjadi dalam skala, ruang lingkup, dan kompleksitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Berbagai terobosan terjadi dengan sangat cepat dan berdampak terhadap setiap sektor di setiap negara. Namun, Revolusi Industri 4.0 dapat menghasilkan ketidaksetaraan yang lebih besar, terutama dalam kecenderungannya untuk mengganggu pasar tenaga kerja akibat kemunculan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan robotika yang mampu menggantikan peran manusia dalam dunia
kerja. ASEAN sebagai organisasi internasional di Kawasan Asia Tenggara memiliki tujuan untuk membangun sumber daya manusia. Dengan demikian, penulis merumuskan
pertanyaan penelitian, “Bagaimana strategi ASEAN dalam meningkatkan sumber daya
manusianya dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0 (Indonesia, Filipina, dan Thailand) ?”. Penelitian ini membahas dua perencanaan yang dibentuk oleh ASEAN, yaitu ASEAN ICT Masterplan 2015 dan ASEAN ICT Masterplan 2020. Untuk memahami perencanaan
tersebut, penulis menggunakan teori liberalisme institusionalisme, konsep organisasi
internasional, konsep digital citizenship, dan teori pertumbuhan ekonomi. Pembentukkan ASEAN ICT Masterplan 2015 dan ASEAN ICT Masterplan 2020 menunjukkan bahwa berperan ASEAN untuk mencapai kepentingan para anggota dalam rangka menciptakan
masyarakat digital. Kedua perencanaan tersebut dianalisis menggunakan konsep digital
citizenship, yang terdiri dari akses digital, perdagangan digital, komunikasi digital, literasi digital, etiket digital, hukum digital, hak dan tanggung jawab digital, kesehatan dan kesejahteraan digital, dan keamanan digital. Hasil penelitian yang ditemukan adalah perencanaan tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Selain itu, perencanaan tersebut menunjukkan bahwa ASEAN telah menyediakan strategi yang dapat dilakukan, memberikan manfaat, dan dapat berguna dalam upaya peningkatan keterampilan TIK masyarakat dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0 di Indonesia, Filipina, dan Thailand.