dc.description.abstract |
Mineral logam adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
sehingga untuk memperolehnya diperlukan cara selain melalui pertambangan. Cara tersebut
adalah dengan mengambilnya dari spent catalyst yang digunakan pada proses dalam industri
pertambangan. Logam yang masih ada dalam spent catalyst dapat digunakan kembali dengan
cara melakukan leaching menggunakan pelarut asam atau basa. Leaching asam dapat
menggunakan pelarut asam organik dan anorganik. Spent catalyst mengandung banyak
kandungan logam seperti molibdenum (Mo), vanadium (V), nikel (Ni), kobalt (Co), aluminium
(Al), dan masih banyak lagi yang tergolong sebagai limbah B3 sehingga perlu adanya
pengolahan secara khusus melalui proses Column leaching.
Spent catalyst yang digunakan dalam penelitian ini adalah spent catalyst Co-Mo/Al2O3
yang berasal dari PT. Pertamina yang berfokus pada recovery ion logam Co2+, Mo6+, dan Al3+.
Proses Column leaching dilakukan pada temperatur ruang selama 48 Jam dengan menggunakan
asam sitrat 1 M sebagai pelarut dimana variasi yang dilakukan adalah variasi tinggi bed catalyst
dan diameter partikel spent catalyst. Pada variasi diameter partikel spent catalyst dilakukan pada
ukuran <20 mesh, -20+40 mesh, dan -40+80 mesh. Pada diameter partikel -40+80 mesh
digunakan untuk memvariasikan tinggi bed, yaitu 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Hasil leaching spent
catalyst Co-Mo/Al2O3 akan dianalisis X-ray Power Diffraction (XRD) dimana pada analisis ini
dapat ditentukan peak pada suatu oksida logam yang ada pada spent catalyst. Oksida logam
yang berada pada spent catalyst yaitu MoO3, CoO, dan Al2O3. Selain analisis tersebut, pada
penelitian ini digunakan Inductively Coupled Plasma (ICP) untuk menganalisis hasil recovery
dari ion logam dengan bantuan pelarut. Analisis digunakan Inductively Coupled Plasma
digunakan untuk melihat %recovery dari ion logam Co2+, Mo6+, dan Al3+.
Dari hasil yang didapatkan, ditemukan bahwa Peningkatan waktu leaching, akan
memberikan perolehan recovery ion logam yang meningkat, di mana nilai recovery ion logam
kobalt (Co2+) adalah yang terbesar (33,12%; 31,62%; dan 47,19%) yang diakibatkan oleh
kelarutan ion kobalt yang semakin meningkat jika berada pada suasana asam sedangkan nilai
recovery ion logam alumunium (Al3+) sebesar 19,41%; 18,59%; dan 25,66% dan ion logam
molibdenum (Mo6+) sebesar 22,07%; 22,61%; dan 31,03%. Pada variasi diameter partikel,
didapatkan bahwa diameter terbaik yang dapat digunakan untuk column leaching adalah -20+40
mesh yang ditandai dengan perolehan ion kobalt (Co2+) sebesar 78,12%, ion logam alumunium
(Al3+) sebesar 10,67%, dan ion logam molibdenum (Mo6+) sebesar 13,14%. Pada variasi tinggi
bed, didapatkan bahwa tinggi bed terbaik adalah 15 cm dengan perolehan recovery sebesar
25,66% (Al3+); 47,19% (Co2+); dan 31,03% (Mo6+). Pada Column Leaching ini dilakukan uji
metode Shrinking Core untuk melihat fenomena fisis yang terjadi pada column leaching. Dari
hasil secara keseluruhan, didapati bahwa nilai R2 yang mendekati 1 adalah difusi internal
sehingga laju leaching pada spent catalyst Co-Mo/Al2O3 dikontrol oleh laju difusi internal. |
en_US |