Abstract:
Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia pada
tahun 2018. Banyaknya produksi kopi di Indonesia menyebabkan timbulnya masalah baru yang harus dihadapi, yaitu limba sisa produksi. Salah satu bagian kopi yang menyumbang
banyaknya limbah yang dihasilkan dari produksi kopi adalah kulit ceri kopi. Limbah kulit
ceri kopi dapat dihasilkan 40-45% dari jumlah kopi yang diproduksi. Banyaknya limbah
kulit ceri kopi ini belum berbanding lurus dengan pengolahannya. Di Indonesia, limbah kulit
ceri hanya dijual dengan hargna yang sangat murah untuk dijadikan pakan ternak dan pupuk.
Oleh karena itu, dibutuhkan cara pengolahan limbah kulit ceri kopi yang baru dan dapat menghasilkan suatu roduk yang lebih bernilai. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengekstrak kandungan antioksidan yang ada di dalam kulit ceri kopi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan ekstraksi dan analisis kandungan antioksidan
di dalam kulit ceri kopi arabika dengan menggunakan metode Ultrasound Assisted
Extraction (UAE). Penelitian akan diawali dengan screening kondisi ekstraksi yang optimum terhadap % perolehan massa ekstrak dan aktivitas antioksidan (IC-50). Screening kondisi optimum dilakukan dengan memvariasikan temperatur ekstraksi, waktu ekstraksi, dan rasio antara sampel dengan pelarut. Setelah mengetahui kondisi optimum akan dilanjutkan dengan analisis kandungan polifenol, antosianin, vitamin C, flavonoid, dan kafein pada berbagai variasi kondisi ekstraksi. Pelarut yang digunakan pad penelitian ini adalah etanil 96% v/v. Sampel kulit ceri kopi arabika yang digunakan harus dilakukan perlakuan awal terlebih ahulu berupa penghalusan dan pengukuran kadar air dengan bantuan moisture analyzer. Ekstraksi dengan metode UAE dilakukan dengan mencampurkan sampel dengan pelarut, kemudian campuran tersebut dimasukan ke dalam sonikator atau alat ekstraksi yang digunakan. Berdasarkan hasil optimasi dengan menggunakan metode Box Behnken Method (BBM), didapatkan variabel ekstraksi dengan hasil yang optimum terhadap aktivitas antioksidan dan perolehan massa ekstrak, yakni temperatur ekstraksi 60℃, waktu ekstraksi 10 menit, dan rasio massa sampel kulit ceri kopi dengan volume pelarut etanol 96% v/v 1:10. Dari variasi temperatur penelitian ini diketahui bahwa semakin tinggi temperatur ekstraksi yang digunakan akan menghasilkan kadar polifenol, falovonoid, dan kafein yang semakin tinggi namun kadar vitamin C dan antosianin semakin rendah. Sedangkan variasi waktu menunjukkan bahwa, semakin lama waktu ekstraksi yang digunakan akan menghasilkan kadar kafein yang semakin tinggi namun kadar polifenol, flavonoid, vitamin C, dan antosianin semakin rendah. Sedangkan variasi rasio menghasilkan kecenderungan, bahwa semakin kecil rasio antara sampel dengan pelarut etanol 96% c/c yang digunakan akan meningkatkan kadar polifenol, flavonoid, kafein, antosianin, dan vitamin C.