Abstract:
Surfaktan merupakan senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan karena
struktur molekulnya terdiri atas dua gugus dengan derajat polaritas yang berbeda. Bahan baku
pembuatan surfaktan dapat berasal dari minyak bumi dan minyak nabati. Penggunaan minyak
bumi sebagai bahan baku pembuatan surfaktan sangat tidak menguntungkan karena sumber
daya yang tidak terbaharukan, tidak ramah lingkungan, dan non-biodegradable. Oleh karena
itu, dibutuhkan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan dalam memproduksi surfaktan.
Salah satu contoh surfaktan nonionik yang ramah lingkungan adalah alkyl polyglucosides.
Kelebihan surfaktan alkyl polyglucosides adalah ramah lingkungan, terbuat dari sumber yang
terbaharukan, memiliki sifat iritasi yang rendah serta tidak beracun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mementukan formulasi terbaik pada sintesis alkyl
polyglucosides dengan kemampuan penurunan tegangan permukaan dan kemampuan
pembusaan yang baik. Material yang digunakan di dalam penelitian ini adalah fatty alcohol
berupa C8-OH, C10-OH, dan C12-OH dan gula berupa dekstrosa anhidrat. Karakterisasi yang
dilakukan adalah pengecekan gugus fungsi menggunakan Fourier Transform Infra Red dan
penentuan nilai Hydrophilic-Lipophilic Balance. Analisa yang dilakukan adalah uji
kemampuan menurunkan tegangan permukaan air dan uji kemampuan pembusaan. Variasi
yang dilakukan pada penelitian ini adalah panjang rantai fatty alcohol yang digunakan (C8-OH,
C10-OH, dan C12-OH) dan temperatur asetalisasi (100, 120, dan 140oC).
Yield terbesar yang diperoleh adalah 1,29 gram massa akhir APG/gram massa dekstrosa
awal (rasio massa akhir APG:massa awal dekstrosa) dengan variasi panjang rantai fatty alcohol
berupa dekanol dan temperatur asetalisasi 100oC. Persentase kemampuan menurunkan tegangan
permukaan terbaik yang diperoleh adalah 61,572% dengan variasi panjang rantai fatty alcohol
berupa dodekanol dan temperatur asetalisasi 120oC. Kemampuan pembusaan terbaik yang
diperoleh adalah tinggi busa sebesar 20,5 cm dengan variasi panjang rantai fatty alcohol berupa
octanol dan stabilitas pembusaan terbaik oleh variasi panjang rantai fatty alcohol berupa
dodekanol. Hasil karakterisasi dari FTIR menunjukkan terbentuknya gugus O-H dan C-O-C di
setiap sampel APG hasil sintesis dan dari nilai HLB diketahui bahwa jenis surfaktan APG yang
dihasilkan adalah pembasah dan pengemulsi O/W.