Abstract:
Peningkatan temperatur global telah menjadi perhatian dunia dan banyak upaya
perlu dilakukan untuk mengurangi emisi karbon yang merupakan akar permasalahan.
Green hydrogen adalah salah satu alternatif bahan bakar yang tidak melepaskan emisi
karbon. Hidrogen dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik menggunakan sebuah
fuel cell. Di antara banyaknya jenis fuel cell, PEMFC menarik untuk diteliti karena
aplikasinya luas, salah satunya adalah untuk transportasi, dan banyak kelebihan lainnya.
Terdapat tiga fokus penelitian mengenai PEMFC yang berkaitan dengan biaya, performa
dan durabilitas. Ketiga segi tersebut dalam katalis komersial (Pt/C) masih dapat
ditingkatkan.
Penelitian ini berfokus pada katalis katoda yang membutuhkan aktivitas tinggi
akibat kinetika ORR yang lambat. Alloy platinum dengan nikel secara intrinsik memiliki
aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan platinum murni sekaligus mengurangi penggunaan
platinum. Morfologi nanowire (NW) memiliki surface defect yang lebih sedikit, surface
energy yang lebih rendah dan permukaan aktif yang lebih banyak dibanding morfologi
spherical nanoparticle (NP). Berdasarkan alasan tersebut, 4 jenis katalis akan diteliti: Pt
NP/C; Pt NW/C; PtNi NP/C; PtNi NW/C.
Analisis TGA (Thermogravimetric Analysis) mengonfirmasi adanya platinum pada
katalis. Katalis dengan morfologi nanowire memiliki range temperatur pembakaran yang
lebih rendah, menandakan kontak platinum yang lebih banyak dengan support karbon.
Karakteristik katalis yang dihasilkan memiliki partikel platinum dengan struktur face
centered cubic. Terdapat penambahan ukuran partikel setelah alloying yang diduga akibat
penambahan atom nikel dan sintering akibat tahap annealing. Pergeseran peak terlihat
untuk sampel PtNi NP/C namun tidak pada PtNi NW/C yang kemungkinan menandakan
pembentukan struktur core-shell atau rendahnya kadar nikel pada variasi PtNi NW/C.
Katalis diuji dengan tes single cell dengan katalis Pt/C komersial sebagai anoda.
Performa katalis dinilai berdasarkan hasil pengukuran kurva polarisasi (power density yang
dinormalisasi dengan loading katalis pada potensial 0,6 V) dan spektra electrochemical
impedance spectroscopy. Hasil pengujian menunjukkan peningkatan performa katalis PtNi
NW/C secara intrinsik yang signifikan sebesar 3,91 kali lipat relatif terhadap katalis Pt/C
komersial. Peningkatan tersebut disebabkan oleh efek ligand akibat alloying dan morfologi
nanowire. Secara individual, kontribusi efek alloying lebih tinggi, yaitu 2,56 kali lipat
dibanding morfologi nanowire yang hanya meningkatkan performa sebesar 1,53 kali lipat.
Performa PtNi NP/C tidak sebaik PtNi NW/C diduga akibat tingginya kadar nikel pada
permukaan katalis yang menutupi permukaan platinum yang lebih aktif.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menghasilkan PEMFC
yang lebih baik dari segi performa, durabilitas dan biaya yang bermanfaat bagi umat
manusia.