Pengaruh puasa ramadan pada aktivitas mengemudi pagi dan siang hari di simulator mobil

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siswanto, Daniel
dc.contributor.advisor Susanto, Sani
dc.contributor.author ANDREAS
dc.date.accessioned 2024-07-29T08:38:05Z
dc.date.available 2024-07-29T08:38:05Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp45204
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/18005
dc.description 6452 - FTI en_US
dc.description.abstract Kecelakaan transportasi darat pada bulan Ramadan secara rata-rata disebut 35% lebih tinggi dibandingkan periode yang lain. Hal ini disebabkan adanya perubahan irama sirkadian saat menjalani ibadah puasa Ramadan. Berbagai literatur juga menyebutkan time of day sebagai salah satu penyebab kelelahan yang menimbulkan kecelakaan. Mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, maka penelitian terkait upaya meminimasi risiko kecelakaan saat puasa Ramadan menjadi penting. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan signifikan kewaspadaan dengan menggunakan PC-PVT 2.0, kantuk dengan menggunakan muse EEG, dan kinerja mengemudi dengan pencatatan error antara pagi dan siang hari serta merancang rekomendasi terkait aktivitas mengemudi saat puasa Ramadan. Penelitian dilakukan pada orang berpuasa dengan rentang usia 19-25 tahun dan mengemudi di time of day pagi hari (08:00-12:00) dan siang hari (13:00-17:00) dengan simulator mobil selama 60 menit pada tiga periode pengukuran yang tediri dari satu minggu sebelum puasa Ramadan (BL), minggu pertama puasa Ramadan (R1), dan minggu ketiga puasa Ramadan (R3). Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen Mixed Design. Hasil Two-way Mixed ANOVA menunjukkan periode pengukuran (p-value < 0,001) dan time of day (p-value = 0,017) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mean reaction time dan sama halnya dengan error, dimana periode pengukuran (p-value < 0,001) dan time of day (p-value = 0,026). Periode pengukuran (p-value = 0,989) dan time of day (p-value = 0,068) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rasio kantuk. Mean reaction time pada periode pengukuran BL dan R3 (p-value = 0,001) berbeda signifikan. Error pada periode pengukuran BL dan R3 (p-value = 0,003) serta R1 dan R3 (p-value < 0,001) berbeda signifikan. Pengemudi memiliki rata-rata waktu reaksi lebih lambat 32,149 milidetik di pagi hari saat menjalankan puasa dan kinerja mengemudi menghasilkan error yang paling tinggi di pagi hari saat minggu pertama puasa, yaitu sebanyak 24 error. Hal ini bisa terjadi karena terdapat proses adaptasi akibat perubahan irama sirkadian antara sebelum dan saat puasa Ramadan. Selain itu, faktor penurunan suhu tubuh di waktu tertentu pada saat puasa dapat menyebabkan kantuk dan penurunan tingkat hormon melatonin setelah tengah hari dapat membuat kondisi tubuh lebih terjaga. Dari penelitian ini dapat disimpulkan, terdapat perbedaan signifikan kewaspadaan dan kinerja mengemudi antara mengemudi di pagi dan siang hari saat menjalankan puasa Ramadan serta direkomendasikan untuk melakukan aktivitas mengemudi di siang hari. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject KEWASPADAAN en_US
dc.subject KANTUK en_US
dc.subject PUASA en_US
dc.subject RAMADAN en_US
dc.subject TIME OF DAY en_US
dc.title Pengaruh puasa ramadan pada aktivitas mengemudi pagi dan siang hari di simulator mobil en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6131901185
dc.identifier.nidn/nidk NIDN04255057601
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0427066101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account