Abstract:
Pendidikan merupakan salah satu dasar dari terbentuknya penerus suatu bangsa.
Indonesia sendiri memiliki pencapaian yang cukup rendah di dalam pendidikan dimana
Indonesia menempati urutan 54 dari 78 dalam kualitas pendidikan. Salah satu penyebab
rendahnya pendidikan di Indonesia adalah kurikulum yang kompleks dan metode
pembelajaran yang monoton. Science, Technology, Engineering, and Mathematics
(STEM) merupakan pendekatan pembelajaran yang popular digunakan pada Amerika dan
negara barat lainnya. Pendekatan STEM mengintegrasikan IPA, teknologi, rekayasa, dan
matematika menjadi suatu kesatuan dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis STEM
dibutuhkan agar siswa SMA dapat berpikir kritis dan kreatif terhadap permasalahan yang
dihadapi. Untuk dapat menerapkan pembelajaran berbasis STEM, maka dibutuhkan
produk pembelajaran yang dapat mengintegrasikan seluruh aspek. Perancangan produk
berbasis STEM dilakukan dengan metode desain Interaksi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan dari para guru dan siswa SMA, menghasilkan rancangan
dengan metode desain interaksi, dan mengevaluasi terhadap produk interaktif berbasis
STEM. Tahapan awal dalam perancangan adalah identifikasi kebutuhan dengan
melakukan wawancara kepada calon pengguna, yaitu guru dan siswa SMA. Identifikasi
kebutuhan menghasilkan 14 dan 11 pernyataan kebutuhan dari guru dan siswa. Produk
yang dirancang akan mengangkat permasalahan lingkungan dengan merealisasikan
konsep – konsep yang diajarkan dalam pelajaran fisika, biologi, kimia, dan matematika
dalam jenjang SMA. Dari kebutuhan yang berhasil teridentifikasi, tahapan berikutnya
dilakukan design workshop untuk mendapatkan alternatif konsep. Dari design workshop
dihasilkan 3 alternatif konsep hidroponik dari designer yang berbeda. Dari ketiga alternatif
konsep, salah satu konsep dipilih melalui penilaian kualitatif dan kuantitatif untuk
berikutnya dilakukan perancangan prototipe. Prototipe yang dirancang berjenis high-fidelity
prototype, sehingga fitur dan fungsi dapat berjalan seperti produk aslinya. Hidroponik
dirancang dengan menggunakan alat dan bahan berupa paralon, pompa air, sensor waktu,
pH meter, ember, dan selang. Pengujian hidroponik dilakukan dengan usability testing
berdasarkan aspek efektivitas, efisiensi, dan kuesioner System Usability Scale. Dalam
pengujian didapatkan tingkat efektivitas sebesar 85% pada guru dan 84% pada siswa dan
tingkat efisiensi 85% dan 88% untuk guru dan siswa. Pengujian dengan kuesioner SUS
mendapatkan nilai 74.4. Dengan hasil pengujian, tersebut, hidroponik yang dirancang telah
layak digunakan dan memenuhi kebutuhan user.