Abstract:
Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sektor pertanian berskala besar. Aktivitas pertanian terdiri dari penyemaian, pemupukan, pembasmian hama, pemanenan, lalu pengolahan hasil panen. Namun, aktivitas pertanian tersebut sebagian besar masih dikerjakan manual tanpa alat bantu. Hal ini memperlambat produktivitas pertanian serta memicu risiko cedera otot dan tulang rangka atau musculoskeletal disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat bantu yang ergonomis bagi petani sayur di Kabupaten Bandung Barat. Penelitian diawali dengan identifikasi keluhan nyeri tubuh melalui Kuesioner Gangguan Otot Rangka (GOTRAK) dari Badan Standardisasi Nasional dan Survei Keluhan Otot dari Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) bersama 13 petani. Perancangan menggunakan metode User Centered Design (UCD) dengan identifikasi kebutuhan melalui wawancara dan observasi. Design workshop dilakukan untuk mengembangkan alternatif konsep. Setelah itu, dipilih konsep terbaik melalui concept scoring dan difinalisasikan melalui SCAMPER. Konsep final diwujudkan menjadi prototipe fisik dan dievaluasi dengan usability testing yang menilai aspek efektivitas dan post-interview. Pemanenan sayur selada diidentifikasi memiliki keluhan terbesar dengan skor 14 (berbahaya). Sebelum memulai perancangan, dilakukan identifikasi kebutuhan yang menghasilkan 9 daftar kebutuhan. Berdasarkan daftar tersebut, design workshop menghasilkan 3 alternatif konsep dengan skor konsep terpilih sebesar 3,838. Konsep terpilih difinalisasikan dan menghasilkan 2 produk, yaitu alat panen untuk memotong serta memindahkan selada dan wadah untuk mengeringkannya. Hasil evaluasi menunjukkan skor rata-rata efektivitas sebesar 92,86%. Dengan demikian, rancangan alat bantu telah dinilai baik, walau masih terdapat beberapa komentar pengguna untuk menyempurnakan sebagian fitur produk.