Abstract:
PT.X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kriya atau kerajinan menggunakan tangan melalui berbagai media. Beberapa produk yang diproduksi oleh PT. X adalah Regular Box Small, Regular Box Medium, dan Regular Box Large. Dalam upaya untuk tetap menjaga perusahaan tidak mengalami kerugian yang besar, maka perlu diadakan suatu peningkatan mutu pada proses produksi. Pada penelitian ini, metode peningkatan mutu yang digunakan adalah metode Six Sigma DMAIC. Six Sigma DMAIC merupakan salah satu tools peningkatan mutu yang digunakan untuk mengurangi jumlah cacat. Six Sigma DMAIC sendiri merupakan siklus yang keberlanjutan, dimana pada siklus tersebut terdapat tahap Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC). Tahap define merupakan tahap dilakukannya identifikasi proses produksi untuk mengetahui permasalahan yang ada, tools yang digunakan pada tahap ini adalah flowchart, Diagram SIPOC, dan identifikasi Critical to Quality (CTQ). Tahap measure merupakan tahap perhitungan performansi perusahaan saat ini, dimana pada tahap ini dilakukan pembuatan peta kendali p, peta kendali u, perhitungan DPMO, dan level sigma perusahaan saat ini. Pada tahap ini, didapatkan nilai DPMO sebesar 21.521,55 dan level sigma sebesar 3,59 yang menunjukan performansi perusahaan saat ini. Tahap analyze dilakukan untuk menentukan cacat yang akan diperbaiki beserta dengan usulan perbaikannya, tools yang digunakan pada tahap ini adalah Pareto Chart, Ishikawa Diagram, dan FMEA. Tahap improve merupakan tahap implementasi usulan perbaikan agar cacat tidak terjadi kembali. Tahap control adalah tahap terakhir untuk memastikan agar cacat tidak terjadi kembali. Berdasarkan perhitungan setelah dilakukan usulan perbaikan yang dilakukan, maka didapatkan nilai DPMO sebesar 6.694,57 dan nilai level sigma sebesar 3,99.