Abstract:
Saat ini, pencahayaan alami menjadi pertimbangan yang penting dalam perancangan suatu bangunan. Perancangan pencahayaan alami perlu memperhatikan kenyamanan visual dan kenyamanan psiko-visual. Kenyamanan visual mempertimbangkan kualitas dan kuantitas dari pencahayaan alami. Kenyamanan psiko-visual, berhubungan dengan pengalaman atau suasana ruang dari pencahayaan alami yang mempengaruhi persepsi visual, emosi, dan perilaku pengguna ruang. Tanatap Ring Garden Coffee Shop Ampera Jakarta adalah kafe rancangan RAD+ar yang menaungi fungsi untuk makan, interaksi sosial, dan rapat/ kerja. Konsep perancangan pada bangunan ini adalah taman publik dengan pendekatan sustainable architecture dan tropical building yang dirancang untuk menyikapi iklim di tapak. Penerapan konsep ini menggunakan pencahayaan alami sebagai pencahayaan utama dari pagi hingga sore hari. Selain penghematan energi, penggunaan pencahayaan alami juga dirancang untuk menciptakan suasana intim pada bagian entrance dan area bar, kemudian suasana terbuka yang keintimannya berkurang dengan adanya taman outdoor sebagai focal point dari bangunan ini. Dengan berbagai aktivitas dan desain bukaan cahaya, aspek ini mempengaruhi kenyamanan visual dan psiko-visual pengunjung di Tanatap. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh desain bukaan cahaya terhadap kuantitas dan kualitas pencahayaan alami. Penelitian ini juga untuk mengetahui sejauh mana desain bukaan cahaya alami mempengaruhi kenyamanan visual dan kenyamanan psiko-visual pengunjung di Kafe Tanatap Ring Garden Ampera Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif - evaluatif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data kuantitas dan kualitas pencahayaan alami untuk mengetahui kenyamanan visual di Tanatap dengan teknik simulasi digital menggunakan LightStanza. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh data persepsi-emosi-perilaku responden dengan kuesioner mengenai kenyamanan psiko-visual pengunjung Tanatap Ampera. Kemudian, data kondisi eksisting dari kenyamanan visual dan psiko-visual dibandingkan untuk mengkonfirmasi tercapainya konsep suasana pencahayaan alami yang dirancang oleh arsitek Tanatap. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, kenyamanan visual pada kondisi eksisting ditinjau dari kuantitas dan kualitas pencahayaan alami di kafe Tanatap sudah memenuhi standar yang ada dan sesuai dengan konsep dari arsitek Tanatap. Kedua, kenyamanan psiko-visual memiliki peranan penting untuk mewujudkan persepsi visual pengunjung sehingga tercipta suasana nyaman, terbuka, dan intim, serta kesan seperti berada di taman yang sesuai dengan konsep pencahayaan alami dari arsitek Tanatap. Ketiga, desain bukaan cahaya alami sudah memberikan kenyamanan visual dan psiko-visual dengan kategori sesuai sampai sangat sesuai bagi pengunjung di area penelitian.