Abstract:
Perusahaan pembiayaan dan perusahaan modal ventura merupakan dua sektor yang
dihadapkan dengan adanya risiko pembiayaan bermasalah yang tinggi. Risiko pembiayaan
bermasalah dapat diukur melalui Non-Performing Financing (NPF). Pada periode 2020,
tingkat NPF milik sektor perusahaan pembiayaan dan sektor perusahaan modal ventura
mengalami kenaikan yang drastis hingga melewati batas maksimal yang telah ditentukan atau
dianjurkan oleh OJK. Nilai NPF dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu
faktor makro ekonomi seperti tingkat Inflasi dan BI7DRR. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengetahui signifikansi pengaruh variabel inflasi dan BI7DRR terhadap NPF perusahaan
pembiayaan dan perusahaan modal ventura pada periode 2020-2021, serta mengetahui
perbedaan pengaruh variabel inflasi dan BI7DRR terhadap NPF antara perusahaan pembiayaan
dengan perusahaan modal ventura pada periode 2020-2021. Penelitian ini merupakan
penelitian eksplanatori dan komparatif menggunakan analisis regresi linear berganda pada
program SPSS. Hasil penelitian ini yaitu variabel inflasi berpengaruh negatif signifikan
terhadap NPF perusahaan pembiayaan dan NPF perusahaan modal ventura. Sementara variabel
BI7DRR hanya berpengaruh signifikan positif terhadap NPF perusahaan pembiayaan. Secara
simultan, variasi inflasi dan BI7DRR dapat menjelaskan variasi NPF sebesar 60.1%, sedangkan
pada perusahaan modal ventura, variasi NPF dapat dijelaskan hanya oleh variasi inflasi sebesar
58%.