Abstract:
Indonesia sebagai negara yang terletak di garis khatulistiwa memiliki potensi besar
memaksimalkan energi matahari melalui penerapan panel surya. Dalam rangka
menyediakan cakupan permukaan panel surya yang lebih luas, integrasi panel surya pada
sisi fasad bangunan, terutama pada bangunan tinggi, berpotensi mampu menghasilkan
listrik sebagai sumber energi alternatif yang terbarukan. Perkembangan teknologi panel
surya thin-film juga memungkinkann panel surya untuk dapat diintegrasikan secara lebih
menyatu dengan elemen fasad lainnya. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dapat
direalisasikan secara maksimal di Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini yaitu memaparkan studi untuk mengetahui potensi serta
kendala integrasi panel surya terkhusus pada fasad dengan objek studi Nirvana Apartment,
sebagai salah satu apartemen kelas atas di Jakarta, mewadahi penghuni dengan pendapatan
perkapita tinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan
kuantitatif. Data diperoleh melalui observasi lapangan serta simulasi Autodesk Revit plugin
Insights.
Diperoleh kesimpulan bahwa penerapan teknologi panel surya Thin-film Cadmium
Telluride (CdTe) pada fasad core lift timur dan barat serta Thin-film Amorphous Silicon
Glass Transparent Solar Panel menggantikan panel kaca pada railing balkon Nirvana
Apartment sebagai sumber energi alternatif dapat menghasilkan listrik selama periode satu
tahun yang terhitung besar, yaitu 108.891 kWh atau setara dengan Rp 157 juta
penghematan listrik pada tahun pertamanya. Namun secara keseluruhan, penerapan panel
surya terkhusus pada fasad Nirvana Apartment dinilai belum sepenuhnya efektif, terutama
dari sudut pandang ekonomi, karena hanya mampu memenuhi 5% dari estimasi total
kebutuhan keseluruhan unit kamar apartemen dalam satu tahun. Hal tersebut disebabkan
oleh tingginya estimasi konsumsi listrik Nirvana Apartment sebagai hunian kelas atas serta
terbatasnya permukaan bangunan yang dapat diintegrasikan dengan panel surya
berdasarkan desain fasad yang sudah ada, yaitu hanya 10,9% dari keseluruhan luas
permukaan fasad bangunan.