dc.description.abstract |
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam kelancaran aktivitas sebuah bangunan. Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila sudah memenuhi standar kenyamanan visual sesuai tuntutan aktivitas pada ruang. Untuk bangunan gelanggang olahraga yang berfungsi sebagai area berolahraga bulu tangkis tentunya membutuhkan kondisi pencahayaan yang baik karena merupakan jenis olahraga arcial (udara) yang membutuhkan tingkat penglihatan yang tinggi. Aspek kenyamana visual yang perlu dipenuhi untuk bangunan gelanggang olahraga bulu tangkis adalah kuantitas pencahayaan dari daylight factor serta kualitas pencahayaan dari segi persebaran iluminasi dan efek silau.
Objek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah bangunan GOR bulu tangkis Kota Bandung yang terletak di Jl. Jakarta no.18, Bandung. Bangunan GOR ini merupakan bangunan berbentang lebar yang menggunakan strategi pencahayaan alami berupa Bukaan samping dengan posisi tinggi di ketiga sisinya. Namun, berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa bukaan cahaya tersebut sudah dilapisi pelindung berupa lapisan vinil hitam untuk mencegah atlet melihat langit secara langsung karena dikhawatirkan dapat menimbulkan silau yang dapat mengganggu jalannya aktivitas.
Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kenyamanan visual dari pencahayaan alami eksisting yang menggunakan bukaan samping dengan posisi tinggi serta mengetahui strategi pemanfaatan pencahayaan alami yang dapat dilakukan jika aspek kenyamanan visual dari kondisi GOR eksisting belum terpenuhi. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksperimental, dengan pendekatan kuantitatif melalui simulasi software Velux Daylight Visualizer
Dari hasil simulasi, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, kondisi pencahayaan alami dengan bukaan cahaya eksisting memiliki kuantitas dan kualitas cahaya yang belum memenuhi standar. Kedua, hasil yang didapat dari upaya untuk mengantisipasi silau dari pemain dengan melakukan modifikasi pada bukaan cahaya eksisting menggunakan kisi-kisi horizontal opaque yaitu kualitas pencahayaan alami yang baik namun, kuantitas pencahayaan yang masih belum terpenuhi. Ketiga, hasil yang didapat dari upaya optimasi kuantitas pencahayaan alami dalam GOR dengan menambahkan bukaan atas yang cocok untuk bangunan berbentang lebar ini yang berada di negara tropis yaitu bukaan atas vertikal jenis monitor. Dengan meletakkan bukaan monitor di atas masing-masing lapangan didapatkan kuantitas dan kualitas pencahayaan alami yang memenuhi standar. |
en_US |