Abstract:
Perkembangan budaya terus terjadi di seluruh belahan dunia yang juga
mempengaruhi setiap kota di Indonesia. Perkembangan budaya terjadi juga di kota
Bandung dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Budaya yang berkembang terjadi
terpusat di area kota sehingga perkembangan budaya urban dapat disebut juga dengan
budaya kota. Manusia yang hidup di dalam kota dapat disebut sebagai pelaku dari budaya
berkota atau masyarakat urban/kota. Budaya dari masyarakat kota berbeda secara perilaku,
pemikiran, pandangan dan kebiasaan sehingga budaya ini mempengaruhi wadah tempat
aktivitasnya berjalan yaitu arsitektur. Dapat ditarik garis bahwa fisik bangunan terpengaruh
oleh budaya dan aspek lain yang melatarbelakanginya. Elemen-elemen fisik dari bangunan
adalah ekspresi dari nilai-nilai kebudayaan tertentu. Bangunan Hotel Maison Teraskita
yang berada di Jl. Asia Afrika punya bahasa fisik yang dapat dilihat berbeda dari bahasa
arsitektur di jalan tersebut. Hotel yang berada tepat di seberang Alun-alun Bandung yang
berada di sumbu garis mitologi ‘Saujana’ ini punya tampilan bangunan yang
mengekspresikan budaya dan langgam yang berbeda dari ekspresi bangunan-bangunan di
kawasan tersebut. Kawasan dimana Hotel Maison Teraskita berdiri adalah kawasan yang
memiliki ekspresi karakteristik Kolonial Belanda dan memiliki banyak bangunan cagar
budaya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu ekspresi dari budaya urban ysng
mempengaruhi elemen arsitektur obyek studi Hotel Maison Teraskita yang terletak di
Kawasan cagar budaya. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan
hubungan antara budaya urban dan ekspresinya pada elemen arsitektur.
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dan mengkaji literatur yang
berhubungan dengan penelitian. Kemudian dilakukan pengumpulan data dengan cara
observasi dan dilakukan analisis untuk mendapatkan hasil dari pengaruh budaya urban
kepada ekspresi dari elemen arsitektur objek penelitian.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa adanya ekspresi dari budaya urban pada
terbentuknya bangunan Hotel Maison Teraskita yang juga merubah suasana spasial yang
ada di kawasan. Ekspresi arsitektur yang berbeda ini terlihat dari selubung bangunan (fasad
bangunan), bongkah dan rongga (denah dan massa bangunan), dan distribusi ruang (interior
bangunan).