dc.description.abstract |
Masjid Agung Trans Studio Bandung merupakan salah satu masjid terbesar di Bandung dengan kapasitas mencapai 2000 jamaah. Berlokasi tepat di Kawasan Trans Studio Bandung, masjid Agung Trans Studio Bandung dikunjungi oleh pengunjung dari berbagai lokasi dengan kondisi dan kebutuhan yang berbeda – beda. Salah satu pengguna yang memerlukan perhatian khusus adalah kelompok lanjut usia. Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Jumlah penduduk lansia di Indonesia sudah lama mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena membaiknya fasilitas dan layanan kesehatan, terkendalinya tingkat kelahiran, meningkatnya angka harapan hidup, serta menurunnya tingkat kematian. Selama lima puluh tahun terakhir, persentase penduduk lanjut usia di Indonesia meningkat dari 4,5 % pada tahun 1971 menjadi sekitar 10,7 % pada tahun 2020. Angka tersebut diproyeksi akan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 19,9 % pada tahun 2045.Oleh karena itu, sangat penting bagi bangunan Masjid Agung Trans Studio Bandung untuk dapat mengakomodasi pengguna lansia. Disini, desain universal hadir sebagai pedoman untuk mengevaluasi kemudahan aksesibilitas kaum lansia di Masjid Agung Trans Studio Bandung.Penelitian ini bertujuan untuk memahami kebutuhan aksesibilitas pengguna lansia dalam melakukan orientasi dan mobilitas di Masjid Agung Trans Studio Bandung. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi gabungan data kualitatif dengan kuantitatif. Penggabungan metoda tersebut dilakukan dengan mengevaluasi objek studi secara kualitatif dan membandingkannya dengan peraturan yang berlaku di Indonesia dan kajian teori yang terlampir. Sebuah alat penilaian kemudian dikembangkan untuk mengubah penilaian kualitatif tersebut menjadi penilaian kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi lapangan, observasi gambar kerja dan wawancara dengan lansia yang beribadah pada masjid tersebut. Melalui penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa menurut pedoman teknis, aksesibilitas Masjid Agung Trans Studio Bandung sudah memenuhi 55.38% dari standar yang ditentukan. Rancangan Masjid Agung Trans Studio Bandung juga sudah mengaplikasikan 50% dari seluruh prinsip desain universal. Hal tersebut diklarifikasi oleh pengguna yang diwawancarai, dimana terdapat 64.2% responden yang merasa bahwa masjid Agung Trans Studio Bandung perlu mempertimbangkan perlakuan khusus untuk kaum manula. Perlakuan khusus tersebut dapat berupa akses khusus untuk pengguna manula baik berupa ram maupun lift. |
en_US |