Abstract:
PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tas dan
garmen selama puluhan tahun. Saat ini, PT X berfokus pada peningkatan kualitas tas yang
diproduksi secara massal. Jika terdapat tas yang tergolong cacat (defective) maka akan
dilakukan rework hingga produk memiliki kualitas sesuai standar. Biarpun begitu, proses
rework ini menyebabkan kerugian bagi PT X baik dari segi waktu maupun biaya. Menurut
hasil wawancara dengan pihak Quality Assurance (QA), target persentase defective yang
ingin dicapai oleh PT X bagi setiap produknya adalah kurang dari 2%. Jenis tas yang dipilih
sebagai fokus penelitian adalah backpack berdasarkan data jumlah produk dan total waktu
rework tertinggi di antara ketujuh jenis tas yang diproduksi secara rutin.
Pada penelitian ini digunakan metode Six Sigma DMAIC (Define, Measure,
Analyze, Improve, Control). Metode yang terdiri dari lima tahapan ini dapat menurunkan
persentase defective dengan cara mengurangi jumlah defect pada produk tas backpack
yang dihasilkan. Pada tahap pertama yaitu define, diidentifikasi proses produksi tas
backpack pada PT X menggunakan flowchart dan diagram SIPOC. Kemudian dipilih
proses sewing karena menghasilkan persentase defective tertinggi di antara proses
lainnya yaitu sebesar 23,422% lalu dilanjutkan dengan penentuan CTQ produk. Berikutnya
pada tahap measure, dilakukan pengukuran kinerja proses sewing saat ini dengan nilai
DPMO dan level sigma sebesar 33.807,212 dan 3,328. Pada tahap analyze, diperoleh 19
akar masalah yang terbagi menjadi faktor operator, helper, kurangnya penataan barang,
dan tidak ada jadwal pemeriksaan jarum. Selanjutnya pada tahap improve, dirancang lalu
diterapkan 10 usulan perbaikan antara lain memberlakukan jadwal penyetelan mesin
secara berkala, membuat visual display, melakukan briefing terkait pentingnya kualitas
produk, dan melakukan pemeriksaan jarum jahit secara berkala.
Terakhir, pada tahap control, dilakukan pengukuran kinerja terhadap proses
sewing tas backpack setelah implementasi usulan perbaikan. Persentase defective dan
nilai DPMO mengalami penurunan menjadi 15,138% dan 21.783,741 disertai dengan
peningkatan level sigma menjadi 3,518. Melalui uji hipotesis yang dilakukan, penerapan
usulan perbaikan dapat dinyatakan berhasil dalam menurunkan proporsi defective serta
rata-rata defect per produk yang berdampak terhadap peningkatan kualitas tas backpack
yang dihasilkan oleh PT X.