Abstract:
Atap merupakan salah satu bagian bangunan yang paling krusial karena merupakan bagian paling atas bangunan yang melindungi bangunan dan penghuninya dari hal-hal yang dapat mengganggu keamanan, kenyamanan, dan keselamatan. Selain berfungsi sebagai pelindung, atap juga merupakan bagian dari estetika desain arsitektural ibarat sebuah “mahkota”. Maka dari itu terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan bentuk dan material penutup atap. Pada umumnya bangunan pada kawasan beriklim tropis menggunakan atap miring, merespon iklim dengan curah hujan tinggi dan panas yang berlebih, dengan ruang diantara atap dan plafon panas dari luar bangunan tidak langsung masuk ke dalam ruangan. Namun, di masa kini muncul banyak bangunan yang menggunakan atap datar karena adanya perubahan style arsitektur. Perubahan style arsitektur di kawasan tropis yang menggunakan atap datar dan dinilai melawan iklim tropis menjadi kajian menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan atap datar beton terhadap kenyamanan termal pada bagian dalam bangunan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, dengan cara simulasi kondisi eksisting bangunan beserta lingkungan sekitarnya untuk menganalisis kondisi termal pada ruang dalam bangunan. Kemudian dilakukan simulasi optimalisasi dengan batasan dimensi dan ruang eksisting pada objek penelitian untuk mendapatkan kenyamanan termal yang optimal. Simulasi dalam penelitian ini menggunakan Autodsek CFD. Dari penelitian berikut, didapatkan kesimpulan bahwa penerapan atap datar beton pada lingkungan tropis kurang sesuai, dalam aspek kenyamanan termal ruang dalam. Namun dapat dilakukan beberapa strategi passive cooling pada atap untuk meningkatkan kenyamanan termal dalam bangunan (penerapan insulasi pada bagian plafon, ventilasi atap, dan lapisan coating penangkal panas pada permukaan luar atap). Berdasarkan simulasi penelitian berikut, penerapan insulasi pada bagian plafon merupakan strategi yang paling efektif digunakan pada objek studi yang telah dipilih dan material insulasi plafon yang mampu menurunkan suhu ruang dalam bangunan objek studi paling optimal adalah material insulasi rock wool (0,03-3,01%, 0,01-1,28°C).