Abstract:
Pencahayaan alami memiliki banyak manfaat terutama bagi sebuah ruang kelas.
Salah satu manfaatnya adalah dapat meningkatkan mood dan mengurangi depresi pelajar
ketika berada di ruang kelas (Boubekri, 2008). Selain manfaat secara psikologis,
pencahayaan alami juga dapat menghemat penggunaan energi bangunan secara signifikan
(Boyce et al., 2003). Bangunan PPAG, Universitas Katolik Parahyangan menggunakan
light shelf pada ruang kelas sebagai strategi untuk mengoptimalkan penetrasi pencahayaan
alami. Bangunan tersebut memiliki dua massa tower yang saling bersebelahan dengan jarak
± 26,7 m. Tatanan massa yang bersebelahan membuat salah satu sisi dari massa tower
menerima bayangan. Ketika suatu light shelf terkena pembayangan, timbul pertanyaan
apakah light shelf tersebut dapat bekerja secara optimal? Seperti apa desain light shelf yang
optimal untuk kondisi tersebut?
Penelitian ini melakukan evaluasi dan upaya optimalisasi terhadap desain light
shelf pada ruang kelas yang mendapatkan pembayangan. Penelitian menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan metode eksperimen-simulasi. Simulasi dilakukan dengan
metrik Useful Daylight Illuminance (UDI). Metrik ini menggunakan data cuaca dari lokasi
objek penelitian dalam format energyplus weather (.epw). Pemodelan untuk simulasi
dilakukan pada SketchUp yang kemudian akan dilanjutkan proses simulasi menggunakan
LightStanza. Pada penelitian ini kategori UDI telah disesuaikan dengan Indonesia yaitu
250-750 lux (Atthaillah & Bintoro, 2019).
Hasil menunjukan bahwa light shelf eksisting tidak optimal untuk diletakkan pada
sisi bangunan yang terkena pembayangan. Hasil menunjukan bahwa desain light shelf
dengan nilai UDI tertinggi pada tower utara yang terkena pembayangan adalah dengan
peletakan eksterior light shelf 0,5 kali dari kedalaman (dext = 0,5d), ketinggian (h) 190 cm
dari permukaan lantai, dan kedalaman (d) 160 cm. Kemudian, desain light shelf dengan
nilai UDI tertinggi pada tower selatan yang terkena pembayangan adalah dengan peletakan
eksterior light shelf 0,7 kali dari kedalaman (dext = 0,7d), ketinggian (h) 190 cm dari
permukaan lantai, dan kedalaman (d) 210 cm.