Abstract:
Pencahayaan merupakan unsur penting dalam aktivitas pengguna bangunan. Hal tersebut disebabkan banyaknya aktivitas yang memerlukan kinerja visual. Salah satu bangunan yang aktivitasnya memerlukan banyak kinerja visual adalah sekolah dengan kegiatan membaca dan menulisnya. Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi pencahayaan pada sekolah, salah satunya adalah konfigurasi massa, terutama pada sekolah yang terdiri dari beberapa bangunan atau kompleks. Dengan diletakkannya benda yang bersebelahan akan terbentuk pembayangan yang dapat memengaruhi kuantitas pencahayaan alami pada suatu ruangan. Untuk melihat pengaruh dari konfigurasi beserta dengan pembayangan yang terjadi, maka penelitian ini dilakukan dengan objek studi ruang kelas Sekolah Kuntum Cemerlang di Cipaku, Bandung. Objek studi ini dipilih karena memiliki beberapa massa yang berdekatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami efek dari pembayangan konfigurasi massa bangunan dan elemen sekitar kelas terhadap kuantitas maupun kualitas pencahayaan alami di dalam kelas. Selain itu, untuk memberikan usulan atau pertimbangan terhadap pihak sekolah mengenai desain pencahayaan alami pada kelas bila ada yang bermasalah. Penelitian dilakukan dengan document analysis, studi pustaka, observasi langsung ke lapangan dan simulasi. Penelitian ini dimulai dengan melihat dokumen gambar yang ada. Setelah itu dilakukan pengukuran kelas ke sekolah secara langsung. Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan teori pendukung analisis dan mencari standar sebagai pembanding dari hasil simulasi. Simulasi pencahayaan alami dilakukan dengan membuat model 3D di Sketchup yang kemudian disimulasikan pada perangkat lunak Lightstanza dan Velux Daylight Visualizer 3. Simulasi pembayangan dilakukan di Sketchup sebagai alat bantu analisis. Setelah mendapatkan data dari simulasi maka akan dianalisis penyebab terjadinya fenomena masalah pada kelas-kelas tertentu dan dicari strategi usulan yang dapat mengoptimalkan kuantitas dan kualitas cahaya alami. Hasil simulasi menunjukkan ada empat kelas yang memiliki pencahayaan yang kurang dari standar. Sementara ada satu kelas lain yang memiliki kemungkinan untuk terjadi silau. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa faktor pembayangan cukup berpengaruh terhadap kuantitas pencahayaan alami pada kelas. Khususnya pembayangan yang terjadi dari massa.