Abstract:
Dampak bencana dapat meningkat salah satunya disebabkan oleh banyaknya permukiman yang dibangun di daerah lereng. Didorong oleh kondisi ekonomi dan kebutuhan akan tempat tinggal, sayangnya faktor keselamatan terhadap adanya ancaman longsor kurang diperhatikan. Jalan tengah yang dapat diambil adalah meningkatkan daya tahan kampung dalam menghadapi bencana melalui mitigasi. Kampung merupakan sebuah objek arsitektural, sehingga mitigasi yang diterapkan selain mempertimbangkan kekuatan dan fungsi juga harus memperhatikan estetika ruang kampung. Kampung Parabon dan Kampung Baru diteliti untuk melihat bagaimana kemampuan sebuah kampung dilihat dari karakteristik ruang kampung dalam menanggapi kondisi kebencanaan. Penelitian berfokus pada karakteristik permukiman yang dilihat melalui skala ruang kampung dan skala massa dengan tipologi hunian pada variasi kemiringan lereng. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data umum dan data khusus. Data umum berupa profil Kampung Parabon terkait lokasi, kesejarahan, dan batas-batas administrasi kampung. Data khusus berupa data fisik ruang kampung. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan dokumen, studi literatur, wawancara dan observasi. Analisis data bersifat induktif melalui beberapa tahapan yaitu : reduksi data, organisasi data dan interpretasi data. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui kemampuan Kampung Parabon dan Kampung Baru dalam merespon bencana tanah longsor melalui identifikasi mitigasi yang diterapkan. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa kekurangan terkait mitigasi dalam skala ruang kampung dan skala massa hunian di Kampung Parabon dan Kampung Baru yang dapat menurunkan kemampuan kedua kampung dalam menghadapi bencana tanah longsor. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan di Kampung Parabon yaitu perencanaan akses darurat, perencanaan sistem drainase, sistem air bersih, sistem air kotor, peningkatan stabilitas lereng dan perbaikan hunian kumuh dan tidak layak. Di Kampung Baru upaya yang dapat dilakukan yaitu relokasi, perbaikan akses darurat, peningkatan stabilitas lereng, dan perbaikan kualitas bangunan.