Relasi antara karakteristik soundscape dan makna filosofis Koridor Jalan Malioboro, Yogyakarta

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sugiarto, Roni
dc.contributor.author Indrarto, Karol Bimoseno Kridolaksono
dc.date.accessioned 2024-07-23T03:25:14Z
dc.date.available 2024-07-23T03:25:14Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp45083
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17824
dc.description 6613 - FTA en_US
dc.description.abstract Menurut Konvensi UNESCO pada 2003, soundscape merupakan lingkungan akustik yang dapat menjadi elemen budaya tak berwujud dan identitas suatu kawasan (Bartalucci, 2020). Malioboro merupakan salah satu kawasan cagar budaya di dalam sumbu filosofis Kota Yogyakarta (Mayangkara, 2016). Globalisasi dan modernisasi yang membawa budaya baru di Malioboro dikhawatirkan dapat mempengaruhi soundscape yang seharusnya sejalan dengan makna filosofis koridor. Penelitian ini bertujuan memahami bentuk dan ruang auditori, karakteristik soundscape, serta relasinya terkait dengan makna filosofis koridor sebagai upaya mempertahankan warisan budaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode soundwalk, yang merupakan praktik berjalan sambil mendengarkan dan merasakan semua soundscape pada objek studi, dan memberikan tanggapan secara subjektif (Yang M., 2013). Data yang dikumpulkan terdiri dari data pengalaman fenomenologis saat soundwalk dan data ragam serta kuat suara. Data tersebut digunakan untuk menentukan karakteristik soundscape untuk kemudian ditelaah relasinya dengan elemen arsitektur dan makna filosofis koridor Malioboro. Penelitian ini menemukan bahwa elemen arsitektur memiliki relasi dengan pengalaman ruang auditori yang dirasakan oleh pedestrian Koridor Jalan Malioboro, Yogyakarta. Sumber suara dan elemen pelingkup koridor membantu membentuk karakteristik soundscape. Karakteristik soundscape di Malioboro cenderung menyenangkan dan menenangkan. Malioboro bermakna perjalanan manusia yang awalnya mementingkan kepentingan duniawi ke kepentingan spiritual. Koridor ini semestinya hidup dan meriah (eventful) di bagian Selatan untuk menggambarkan kepentingan duniawi, dan makin menyenangkan (pleasant) ke Utara untuk menggambarkan kepentingan spiritual. Dari 8 titik penelitian, terdapat 4 titik yang memiliki ketidaksesuaian mencolok antara karakteristik soundscape dengan makna filosofisnya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa karakteristik soundscape di koridor Jalan Malioboro masih belum seutuhnya selaras dengan makna filosofisnya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject SOUNDSCAPE en_US
dc.subject MAKNA FILOSOFIS en_US
dc.subject ARSITEKTUR KORIDOR en_US
dc.subject SOUNDWALK en_US
dc.subject PENGALAMAN AUDITORI en_US
dc.title Relasi antara karakteristik soundscape dan makna filosofis Koridor Jalan Malioboro, Yogyakarta en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111801109
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0413048206
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account