Abstract:
Bencana alam sering terjadi di Indonesia karena wilayahnya yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia dan Cincin Api Pasifik. Hal ini menyebabkan banyaknya gempa bumi yang merusak banyak wilayah di Indonesia sehingga dibutuhkan adanya pembangunan kembali infrastruktur yang rusak dengan cepat. Salah satu cara pembangunan secara cepat adalah menggunakan sistem prapabrikasi. RISHA adalah pengembangan sistem prapabrikasi oleh Puslitbang Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) berupa metoda konstruksi berkonsep knock down dengan desain modular. Teknologi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) awalnya direncanakan untuk membangun rumah, kemudian dipakai untuk membangun fasilitas umum, salah satunya adalah sekolah dasar. Modul RISHA pun dimodifikasi untuk sekolah menggunakan kelipatan ukuran 1,80 m dan 3,00 m. Namun, grid yang terbentuk dari modul tersebut kurang dapat mewadahi aktivitas sekolah dan dibutuhkan alternatif grid baru. Terdapat pengembangan jenis panel RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) yang memiliki konsep sama dengan RISHA, dan hanya memiliki perbedaan pada ukuran dan jenis panel. Didapatkan bahwa teknologi RUSPIN dapat dikombinasi dengan teknologi RISHA. Kombinasi ini dapat menambahkan ukuran modul dan variasi grid baru. Berdasarkan penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa pembangunan sekolah dasar dengan panel RISHA masih memiliki banyak masalah terkait kesesuaian dengan standar umum yang sudah diatur oleh Kemendikbud dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 47 tahun 2020. Maka dibuat pengembangan parameter desain yang disesuaikan dengan standar umum sehingga lebih efektif. Namun, masih terdapat banyak ruang sisa yang terbentuk karena keterbatasan ukuran dari panel RISHA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kemungkinan ukuran, bentuk, formasi ruangan, hubungan antar ruang di sekolah dasar menggunakan panel RISHA yang dikombinasikan dengan panel RUSPIN untuk mendapatkan bentuk massa bangunan sekolah dari grid ruangan panel RISHA dan dikombinasi dengan panel RUSPIN menggunakan kriteria bangunan tahan gempa karena bangunan sekolah dasar dibangun di daerah rawan gempa bumi. Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan metode eksperimental dengan cara melakukan eksperimen kemungkinan rangkaian panel RISHA dan RUSPIN untuk mendapatkan hasil desain yang efektif dan dapat mewadahi ruang-ruang yang ada pada sekolah dasar. Ruangan-ruangan tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah massa yang diuji ketahanannya terhadap gempa. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian adalah penentuan formasi isi ruangan sangat menentukan ukuran ruangan dan grid ruangan yang didapat lebih sesuai dengan denah bersih ruangan dengan menggunakan kombinasi panel RISHA dan RUSPIN. Didapatkan 74 ukuran menggunakan panel RISHA dan RUSPIN yang bisa digunakan untuk dirangkai menjadi struktur ruangan sekolah. Grid ruangan dapat dirangkai menjadi suatu massa, dengan salah massa berukuran 59,85 m diuji dapat menahan gempa dan disusun menurut pola pada peraturan.