Pelestarian Budaya Bali dalam arsitektur pada tata massa dan ruang luar Resort Maya Ubud, Bali

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sombu, Alwin Suryono
dc.contributor.author Clarissa, Jocelyne
dc.date.accessioned 2024-07-22T07:18:51Z
dc.date.available 2024-07-22T07:18:51Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44970
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17807
dc.description 6520 - FTA en_US
dc.description.abstract Pulau Bali merupakan salah satu pulau wisata terkenal di Indonesia akan keindahan alamnya hingga nilai kebudayaannya yang masih hidup memberikan kehidupan yang makmur-damai dan harmonis. Budaya Bali sebagai identitas khas Bali yang menjadi salah satu daya tarik para turis asing maupun turis lokal. Pengaruh tekanan globalisasi dan industry wisata, kini masuknya budaya asing dari negara-negara maju. Maya Ubud Resort & Spa, Bali merupakan hotel terkenal yang diminati para turis karena karakter lokalnnya kuat meskipun masuknya pengaruh budaya asing. Studi ini bertujuan memahami Budaya Bali melalui filosofi Tri Hita Karana (THK) sebagai wujud pelestarian Budaya Bali pada tata massa Maya Ubud Resort & Spa, Bali. Tri Hita Karana memiliki nilai keseimbangan alam yang terjadi antara manusia-alam-Tuhan. Metode penelitian yang digunakan dengan metode kualitatif-deskriptif melalui pendekatan teori budaya Bali, Teori Arsitektur dan aspek pelestarian. Kebudayaan dibagi melalui tiga Sistem yaitu Sistem ide/nilai/konsep melalui filosofi THK, Desa Kala Patra, Rwa Bhineda, Manik Ring Cucupu dilihat melalui aspek pola tata massa (orientasi bangunan). Wujud Budaya Bali dalam Arsitektur melalui konsep Tri Angga, Sanga Mandala dan Tri Mandala: Pura di sisi Utara tapak yang merupakan area paling suci dan jalan masuk terdapat pohon kelapa sepanjang jalan yang linear menuju sungai memberikan axis yang kuat pada Kaja-Kelod; Sistem sosial sebagai aktivitas seperti tegur, sapa, sesajen: Tempat pemujaan pada jalan masuk utama dan entrance tiap bangunan; dan Sistem fisik sebagai artefak hasil karya manusia yang dapat dilihat melalui tatanan massa, struktur pola tata massa, warna, tekstur, dan suasana: Bentuk struktur tapak mengikuti struktur desa tradisional Bali; entrance di area utama yang terdapat pura karena adaptasi terhadap fungsi dengan melalui filosofi Desa Kala Patra; keharmonisan alam setempat dan relasi spiritual melalui filosofi Manik Ring Cucupu, sehingga membentuk relasi harmonis-seimbang antara manusia-alam-Tuhan (filosofi Tri Hita Karana). Kesimpulan: Prinsip tatanan desa tradisional, sistem sosial Budaya Bali, adaptasi fungsi terhadap tempat-waktu-pola, konsep keseimbangan alam, filosofi Tri Hita Karana dilestarikan pada tata massa dan ruang luar Resort Maya Ubud, Bali sebagai wujud Budaya Bali yang masih dapat dipertahankan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject BUDAYA BALI en_US
dc.subject TATA MASSA en_US
dc.subject SISTEM IDE/FILOSOFI en_US
dc.subject SISTEM SOSIAL en_US
dc.subject SISTEM FISIK en_US
dc.title Pelestarian Budaya Bali dalam arsitektur pada tata massa dan ruang luar Resort Maya Ubud, Bali en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111801001
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8984450022


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account