dc.description.abstract |
Tingginya penduduk perkotaan yang terus meningkat berpengaruh pada pemanfaatan ruang kota, terutama pada penyediaan ruang terbuka publik. Alun-Alun Ujungberung merupakan ruang terbuka publik yang berada di Kecamatan Ujungberung yang merupakan pemekaran dari Kota Bandung. Alun-alun Ujungberung berada diantara beragam aktivitas yang terjadi di kawasan tersebut karena dikelilingi oleh kawasan perdagangan, jasa, pemerintahan, peribadatan, pendidikan dan juga permukiman, menjadikan Alun-Alun Ujungberung sebagai tempat pertemuan antara berbagai macam aktivitas di sekitarnya, sehingga kawasan alun-alun ini selalu ramai dan padat akan orang yang berkegiatan di kawasan tersebut. Keberadaan ruang terbuka publik ini menekan pemanfaatan ruang yang terjadi sebagai ekstensi atau perpanjangan dari fungsi kawasan di sekitarnya. Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap tatanan kehidupan masyarakat, termasuk dalam pemanfaatan yang terjadi di Alun-Alun Ujungberung. Meski demikian, aktivitas yang terjadi selama pandemi cenderung sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas ruang terbuka publik Alun-alun Ujungberung berdasarkan pemanfaatannya dilihat dari fisik spasial, pemetaan, pola aktivitas dan persepsi pengguna, sehingga dapat diketahui peran dari keberadaan ruang terbuka tersebut dengan kawasan sekitarnya di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode desktriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui hasil observasi lapangan, hasil wawancara serta pendokumentasian lapangan. Pengamatan dilakukan pada kawasan Alun-Alun Ujungberung pada pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa ruang terbuka Alun-Alun Ujungberung didominasi oleh kegiatan bermain, duduk-duduk, menunggu, dan sebagai sirkulasi dari kawasan. Mayoritas penggunaan ramai pada hari libur dan digunakan oleh anak-anak serta orang dewasa yang merupakan masyarakat sekitar yang tinggal tidak jauh dari kawasan tersebut, dengan maksud untuk rekreasi. Menurut persepsinya, skor paling tinggi dari kualitas ruang terbuka berdasarkan pemanfaatannya dilihat dari democratic quality dimana banyaknya pengguna yang merasa bahwa Alun-Alun Ujungberung terbuka untuk semua orang dimana siapapun dapat beraktivitas disana. Dari sini dapat dilihat bahwa terdapat pergeseran makna alun-alun sebagai tempat sosialisasi dan rekreasi. Alun-Alun Ujungberung juga memiliki peran sampingan yang merupakan peran yang terjadi karena kawasan yaitu fungsi sekitarnya bukan karena fungsi yang ada di dalamnya. Menurut fungsinya juga dapat terlihat bahwa, ragam jenis aktivitas lebih banyak daripada fasilitas yang disediakan dimana terdapat aktivitas yang tidak sesuai dengan fasilitas yang telah disediakan. |
en_US |