Shiftment of the Chinatown in Malioboro area, City of Yogyakarta, in the pre-colonial period to the present period

Show simple item record

dc.contributor.advisor Pujianto, Franseno
dc.contributor.author Alexander, Garry
dc.date.accessioned 2024-07-22T05:37:26Z
dc.date.available 2024-07-22T05:37:26Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44984
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17803
dc.description 6528 - FTA en_US
dc.description.abstract Manusia dalam hidupnya memiliki beberapa kebutuhan dasar, yang salah satunya adalah tempat tinggal. Tempat tinggal manusia tersebut akan membentuk suatu komunitas yang lebih besar, yang dapat disebut sebagai permukiman. Begitu juga dengan Masyarakat Cina yang datang ke Yogyakarta pada sekitar abad 17 hingga abad 18. Mereka membutuhkan tempat tinggal. Semakin lama, semakin banyak pula Masyarakat Cina yang berdatangan dan membutuhkan tempat tinggal yang semakin luas. Hingga pada akhirnya, membentuk satu Kawasan permukiman sebagai lingkungan binaan. Masyarakat Cina memilih tempat bermukim yang dekat dengan pusat Kota, yaitu di sekitaran Keraton Yogyakarta, tepatnya di arah utara dari Keraton. Dan sisa-sisa permukiman Pecinan ini masih ada hingga sekarang, yaitu di Kawasan Kampung Ketandan. Namun, masih terdapat beberapa bangunan dengan ciri khas Arsitektur Cina di sepanjang Kawasan Malioboro. Sehingga, perlu dilakukan identifikasi menyeluruh terhadap permukiman Pecinan di Kawasan Malioboro ini. Dengan demikian, dapat diketahui Kawasan Pecinan yang sesungguhnya di Kota Yogyakarta, serta perubahan yang terjadi terhadap tata letak permukiman tersebut. Sehingga, nantinya dapat dikembangkan sebagai objek pariwisata Pecinan di Kota Yogyakarta. Untuk penelitian ini menggunakan metode deskriptif - kualitatif. Metode deskriptif digunakan dengan cara mendeskripsikan keadaan fisik maupun non-fisik eksisting Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta pada setiap periode yang berbeda. Penelitian ini juga menggunakan metode research dengan menggunakan teori morfologi dari buku evolusi bentuk Kota oleh Brenda Case Scheer. Teori morfologi Kota digunakan untuk menguraikan objek studi dan faktor fisik non-fisiknya. Dari proses analisis penelitian, maka dapat diketahui dinamika perubahan Kawasan Pecinan di Kota Yogyakarta, dari masa pra kolonial, kolonial, kemerdekaan, orde baru, hingga sekarang. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject PERMUKIMAN en_US
dc.subject MORFOLOGI en_US
dc.subject YOGYAKARTA en_US
dc.subject PERUBAHAN en_US
dc.subject PECINAN en_US
dc.title Shiftment of the Chinatown in Malioboro area, City of Yogyakarta, in the pre-colonial period to the present period en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6111801029
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0408068602
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account