Abstract:
Kampung Muril Rahayu merupakan salah satu dari sekian banyak permukiman yang terdampak oleh bencana gempa bumi pada 28 Agustus 2011. Letak nya berdekatan dengan dengan patahan geser aktif yang terbentang dari daerah Padalarang hingga Jatinangor. Patahan ini lebih dikenal dengan nama Sesar Lembang atau Patahan lembang. Sesar Lembang ini yang menjadi sumber gempa tektonik di berbagai wilayah di Jawa Barat, termasuk Kampung Muril Rahayu. Sekarang, 11 tahun setelah gempa bumi Sesar Lembang terjadi, pembangunan resiliensi akan bencana ini mulai disadari oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Sudah banyak rumah dan fasilitas yang hancur akibat gempa, kini dapat terbangun Kembali. Namun, menurut BNPB gempa bisa terjadi dan berulang di tempat yang sama, apalagi Sesar Lembang adalah patahan geser yang aktif. Oleh karena itu, pembangunan untuk mendukung resiliensi bencana pun sudah mulai terancang dan terbangun di Kampung Muril Rahayu. Aspek kesiapan resiliensi bencana di Kampung Muril Rahayu yang terbangun setelah pasca bencana gempa bumi ini menarik untuk diteliti lebih lanjut lagi. Tujuan penelitian ini untuk menilai kesiapan resiliensi bencana gempa bumi di Kampung Muril Rahayu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dengan mengidentifikasi aspek resiliensi bencana pada permukiman Kampung Muril Rahayu.