Abstract:
Masjid merupakan sebuah ruang arsitektur yang sifatnya esensial, untuk mewadahi berbagai macam aktivitas ibadah bagi Umat Muslim. Aktivitas ibadah ini mengacu pada dalil-dalil Agama Islam yang sifatnya dogmatis dan kompleks. Tata cara dan laksana ibadah, baik itu salat maupun selain salat sudah tercantum di dalam Quran dan hadits. Seperti halnya, aktivitas-aktivitas ibadah yang dianjurkan secara berjemaah dan saling bersilaturahmi. Namun pada saat ini dunia sedang dihadapkan dengan realitas global, yaitu pandemi Covid-19 yang mengharuskan jemaah menjalankan protokol 6M. Situasi tersebut diindikasikan dapat menyebabkan pergeseran persepsi individu terhadap ruang pribadi mereka beraktivitas. Karena pada dasarnya arsitektur tidak selalu membahas wujud yang kasat dan teraba saja, melainkan ada ruang tiga dimensional yang justru tidak kasat dan tidak teraba. Ruang tiga dimensional ini berporos pada setiap pelaku arsitektur dan bersifat dinamis, tidak statis. Konsep inilah yang dinamakan ruang interpersonal, serta dijadikan sebagai objek formal dalam penelitian ini. Penelitian ini berangkat dari pengamatan pola aktivitas pengguna di Masjid Agung Al- Ukhuwwah Bandung pada masa pandemi Covid-19 yang terdiri atas dua kategori yaitu, aktivitas salat dan aktivitas selain salat. Proses pengamatan yang dilakukan dengan metode behavior mapping ini, merekam kegiatan pengguna sebelum, saat, dan sesudah salat Fardhu, salat Jumat, salat Tarawih, I’tikaf, serta kajian atau ceramah. Hasil dari rekaman ini, kemudian dijustifikasi oleh data matriks atau tabel kuesioner dan wawancara yang diolah dengan metode skala Likert. Kedua data ini yang akan menentukan bergeser atau tidaknya jarak ruang interpersonal pengguna ruang Masjid Agung Al-Ukhuwwah dalam menjalankan aktivitas ibadah di masa pandemi ini. Hasil analisis dilakukan dengan menjawab dua buah pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa pada saat ini (periode omicron) pengguna cenderung kembali pada dogma agama. Jarak interpersonal dominan pada semua aktitivitas ibadah adalah jarak pribadi atau personal. Pada intinya, saat ini (periode omicron) aktivitas salat tidak ada pergeseran ruang interpersonal masih tetap berada pada jarak pribadi atau personal, sedangkan aktivitas selain salat ada pergerseran ruang interpersonal secara mundur dari jarak sosial ke jarak pribadi atau personal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan mengamati jarak antar individu terkait konsep ruang interpersonal berdasarkan pola-pola aktivitas ibadah pada masa pandemi ini. Selain itu, manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan baru mengenai ruang interpersonal yang diharapkan untuk mencapai tingkat privasi dan personal setiap individu yang menjalankan aktivitas ibadah di Masjid Agung Al-Ukhuwwah Bandung pada masa pandemi Covid-19.