Abstract:
Sektor pertanian di Indonesia memberikan dampak ekonomi yang besar, namun masih banyak aktivitas pertanian yang dikerjakan secara manual sehingga berpotensi untuk menimbulkan keluhan atau cedera otot dan tulang rangka yang disebut juga musculoskeletal disorders (MSDs). Maka dari itu diperlukan intervensi ergonomi dalam rangka mengurangi risiko MSDs yaitu perbaikan postur tubuh petani saat melakukan aktivitas pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat bantu menanam yang ergonomis bagi petani sayuran di Kabupaten Bandung Barat.
Penelitian diawali dengan identifikasi keluhan otot rangka menggunakan Survei Gangguan Otot Rangka dari Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) dan identifikasi risiko gangguan otot rangka (GOTRAK) kepada 13 petani sayur. Perancangan alat bantu menggunakan metode User Centered Design (UCD) yang diawali dengan identifikasi kebutuhan pengguna. Selanjutnya dilakukan design workshop untuk menghasilkan beberapa konsep model yang dipilih menggunakan concept scoring. Finalisasi konsep terpilih dilakukan menggunakan metode SCAMPER untuk selanjutnya dikembangkan menjadi working prototype. Prototype alat bantu dievaluasi dengan metode usability testing pada aspek effectiveness dan post interview serta evaluasi pengukuran potensi bahaya ergonomi di tempat kerja setelah menggunakan alat bantu.
Hasil rancangan alat bantu terdiri dari 3 komponen utama, yaitu alat tanam bibit, rompi pembawa bibit, dan wadah bibit yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Hasil dari evaluasi usability testing didapatkan effectiveness sebesar 75% dan hasil interview menyatakan bahwa petani puas terhadap hasil rancangan alat bantu karena postur kegiatan menanam membaik. Hasil evaluasi menggunakan identifikasi risiko GOTRAK yang sebelumnya memiliki skor sebesar 8 (tingkat risiko tinggi) menjadi 3 (tingkat risiko rendah) setelah menggunakan alat bantu. Dengan demikian, produk dinyatakan usable karena effectiveness di atas 70% dan dapat mengurangi risiko keluhan MSDs pada petani sayur.