Abstract:
Pemasok adalah salah satu komponen yang sangat berdampak terhadap keberhasilan suatu proyek konstruksi. Oleh karena itu, pemilihan pemasok yang tepat menjadi sebuah tantangan bagi suatu organisasi di sektor konstruksi. Dalam dunia konstruksi, bata ringan (Autoclaved Aerated Concrete) adalah salah satu bahan baku yang sangat sering digunakan dan terdapat banyak sekali pemasok bata ringan yang bersaing satu dengan yang lain. Setiap pemasok memiliki kinerja, keunggulan dan kekurangan yang berbeda sehingga pemilihan harus dilakukan secara teliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kriteria yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemilihan pemasok bata ringan pada suatu proyek konstruksi dengan
pendekatan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode AHP digunakan untuk
menganalisis dan memberikan bobot kepentingan untuk menentukan peringkat kepentingan terhadap setiap kriteria dan subkriteria yang memiliki dampak pada tujuan akhirnya yaitu pemilihan pemasok bata ringan. Penelitian ini menghasilkan kriteria yang ditinjau yaitu Biaya, Kualitas, Pengiriman, Fleksibilitas, Reliability dan Pelayanan. Biaya merupakan kriteria dengan prioritas tertinggi dengan bobot sebesar 0,39; diikuti oleh Kualitas dengan nilai bobot sebesar 0,29; Pelayanan dengan nilai bobot 0,095; Pengiriman dengan nilai bobot 0,085; Reliability dengan nilai bobot 0,079 dan Fleksibilitas dengan nilai bobot 0,052.
Sementara itu, tiga subkriteria yang memiliki bobot tertinggi adalah Harga jual pemasok dengan nilai bobot 0,26; Kesesuaian kualitas dari produk dengan bobot 0,20 dan Potongan harga dengan bobot 0,11. Dengan diperolehnya urutan peringkat kriteria dan subkriteria, menentukan pemasok bata ringan yang optimal akan menjadi lebih mudah.