Abstract:
Street Boba Grand Wisata merupakan salah satu cabang dari Street Boba yang bergerak di bidang food and beverage (F&B) dengan menjual minuman bubble tea yang berlokasi di Tambun, Bekasi. Pada tahun kedua berdirinya Street Boba Grand Wisata, penjualan terus mengalami penurunan setiap bulannya bahkan tidak jarang target penjualan setiap harinya tidak terpenuhi. Pemilik Street Boba Grand Wisata mengatakan bahwa pendapatan penjualan secara daring lebih rendah daripada penjualan secara luring. Menurutnya, terdapat banyak sekali kemungkinan yang dapat memengaruhi penurunan penjualan. Oleh karena itu, Street Boba Grand Wisata memerlukan usulan perbaikan yang sesuai dengan permasalahannya sehingga mampu meningkatkan penjualan Street Boba Grand Wisata secara daring. Penelitian diawali dengan melakukan studi literatur dan wawancara yang kemudian menghasilkan 5 hipotesis yaitu variabel kualitas produk, promosi penjualan, citra merek, harga dan kualitas pengiriman memiliki pengaruh positif terhadap minat beli ulang secara daring. Dari 5 hipotesis tersebut menjadi sebuah model penelitian beserta operasionalisasi variabelnya yang menghasilkan sebanyak 27 indikator. Selanjutnya dilakukan penyebaran data menggunakan kuesioner dan data yang dihasilkan diolah menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Setelah pengolahan data, didapatkan hasil bahwa harga dan citra merek merupakan variabel yang memengaruhi minat beli ulang secara daring. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk variabel harga adalah kerjasama dengan aplikasi online food delivery dan untuk variabel citra merek adalah menambah informasi komposisi dan nilai gizi, aktif di social media, SOP pembuatan minuman, dan membuat message on cup.