Abstract:
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana
kepemimpinan dalam dimensi pengaruh ideal, motivasi inspiratif, stimulasi
intelektual, dan pertimbangan individual sesepuh adat terhadap masyarakat adat
Cireundeu. Teori yang digunakan adalah teori kepemimpinan transformasional dari
Bass dan Riggio (2006) yang memiliki empat dimensi yaitu pengaruh ideal,
motivasi inspiratif, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual.
Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan bersama
sesepuh adat, 7 orang masyarakat adat Cireundeu dan, 3 orang pengurus adat.
Hasil temuan dalam penelitian ini adalah Sesepuh adat memiliki pengaruh
yang ideal karena beliau menganggap semua masyarakat adat layaknya sebagai
anak sendiri. Hal tersebut membuat masyarakat adat menghormati, menghargai,
mempercayai, meneladani sosok sesepuh adat layaknya sebagai orang tua sendiri.
Sesepuh adat memiliki motivasi inspiratif dalam bentuk lisan dan tindakan. Selalu
menguatkan batin agar tetap berpendirian teguh dalam menjaga dan melestarikan
budaya Cireundeu merupakan bentuk motivasi lisan. Selain itu, selalu ikut serta
dalam membantu pekerjaan masyarakat merupakan bentuk tindakan inspiratif.
Sesepuh adat memiliki stimulasi intelektual dengan selalu antusias mendukung
kreativitas masyarakat seperti kesenian musik. Antusiasme tersebut yang membuat
sesepuh adat selalu memberikan kesempatan masyarakat untuk megemukakan
pendapat mereka. Sesepuh adat memiliki pertimbangan individual terhadap
masyarakat karena beliau mengetahui kemampuan yang dimiliki setiap masyarakat
adat. Selain itu, sesepuh adat selalu membimbing masyarakat untuk melihat dan
menetapkan tujuan. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
sesepuh adat Cireundeu memiliki kepemimpinan yang transformatif dalam
masyarakat adat Cireundeu.