Abstract:
Penyeberangan zebra merupakan salah satu fasilitas utama bagi pejalan kaki, namun konflik antara
pengemudi dan pejalan kaki paling sering terjadi ketika pejalan kaki menyeberang jalan. Studi ini
bertujuan untuk mengetahui perilaku pengemudi saat menuju penyeberangan zebra ketika terdapat
pejalan kaki yang sedang menunggu untuk menyeberang atau yang sedang menyeberang serta untuk
mengetahui pada jarak berapa pengemudi mulai melakukan perubahan kecepatan berdasarkan posisi
pejalan kaki dengan pengemudi. Penelitian dilakukan di empat lokasi penyeberangan zebra tanpa
sinyal di Kota Bandung dengan hierarki jalan arteri sekunder yaitu pada Jl. Diponegoro, Jl. W. R.
Supratman, Jl. Laswi, dan Jl. Peta. Data kecepatan pengemudi diambil menggunakan rekaman video
kemudian analisis kecepatan kendaraan dilakukan menggunakan software Logger Pro. Software
SPSS digunakan untuk uji ANOVA dan uji-t independen. Analisis menghasilkan kesimpulan bahwa
perubahan kecepatan pengemudi menuju penyeberangan zebra sangat dipengaruhi oleh keberadaan
pejalan kaki. Pengemudi tidak menghiraukan keberadaan pejalan kaki yang masih berada di median
atau tepi jalan. Hasil uji ANOVA menyatakan hanya ketika pengemudi berada sangat dekat dengan
penyeberang, pengemudi terpengaruh untuk mengurangi kecepataanya secara signifikan. Melalui
uji ANOVA lanjut yaitu uji post hoc tukey diketahui pada jarak 20 m sebelum penyeberangan zebra
pengemudi mulai mengurangi kecepatannya secara signifikan. Sebagian besar pengemudi
melanggar aturan lalu lintas karena tidak memprioritaskan penyeberang, pengemudi hanya akan
mengurangi kecepatannya secara signifikan apabila ada kemungkinan untuk menabrak pejalan kaki.
Hasil uji-t independen menyimpulkan bahwa perbedaan jumlah lajur penyeberangan tidak
menunjukkan perilaku kecepatan pengemudi yang berbeda.