Studi numerikal pengaruh konfigurasi baut dengan dan tanpa pratarik terhadap prying action pada sambungan menahan tarik

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hermawan
dc.contributor.advisor Nugroho, Wivia Octarena
dc.contributor.author Emendish, Janet Gabriella
dc.date.accessioned 2024-07-12T05:13:27Z
dc.date.available 2024-07-12T05:13:27Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44313
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17624
dc.description 6979 - FTS en_US
dc.description.abstract Pada sambungan baut yang menahan gaya tarik, pelat dapat berdeformasi dan menghasilkan gaya reaksi akibat bertumpu pada pelat lain yang disambung, sehingga mengakibatkan perbesaran gaya tarik baut, yang disebut juga dengan aksi ungkit atau prying action. Adanya ketidakpastian dalam perhitungan mengakibatkan prying action atau aksi ungkit tidak dijabarkan dalam ketentuan AISC 360-16. Pengaruh efek ini cenderung diprediksi melalui pendekatan atau dihindari dengan menerapkan syarat-syarat untuk meminimalkannya. Beberapa panduan yang saat ini sudah memuat persamaan prying, seperti AISC Steel Design Guide 17 dan AISC Steel Construction Manual 14th Edition, perlu dikaji untuk mengetahui tingkat konservativitas dan rentang cakupannya. Pada penelitian ini dilakukan studi numerikal yang mengevaluasi pengaruh berbagai variabel, termasuk ada atau tidaknya gaya pratarik baut, terhadap prying action dan dampaknya pada kelelehan pelat maupun baut. Pemodelan metode elemen hingga menggunakan program Abaqus untuk sambungan profil T dan balok WF. Variasi pemodelan yang dilakukan mencakup posisi baut, ketebalan sayap profil T, gaya pratarik baut, serta pengaruh asumsi fleksibilitas pelat-pelat penyusun balok WF. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa semakin besar jarak baut ke tepi, semakin tebal pelat, dan adanya pratarik mampu mengurangi rasio gaya prying gaya per baut akibat beban luar, sedangkan pengaruh fleksibilitas balok WF tidak memberikan perbedaan gaya prying yang signifikan. Pada sambungan dengan pratarik bergesernya bidang kontak ke luar area baut mengindikasikan timbulnya gaya prying. Persamaan prying pada AISC Steel Design Guide 17 atau AISC Steel Construction Manual 14th Edition memberikan estimasi gaya prying yang cukup mendekati hasil analisis pada sambungan baut dengan pratarik, namun menghasilkan perbedaan yang signifikan pada sambungan baut tanpa pratarik. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject METODE ELEMEN HINGGA en_US
dc.subject BAUT PRATARIK en_US
dc.subject SAMBUNGAN MENAHAN TARIK en_US
dc.subject PRYING ACTION en_US
dc.subject BIDANG KONTAK en_US
dc.title Studi numerikal pengaruh konfigurasi baut dengan dan tanpa pratarik terhadap prying action pada sambungan menahan tarik en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101801114
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0421118102
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410109202
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account