Abstract:
Beton merupakan material yang sering digunakan dalam kontruksi, karena memiliki kuat tekan
yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, berbiaya rendah, dan bahan campuranya mudah
didapatkan. Beton sendiri merupakan campuran dari bahan pengikat yaitu semen, agregat halus,
agregat kasar dan air dan semen yang biasa digunakan adalah Semen Portland. Produksi semen ini
merupakan suatu proses yang membutuhkan energi termal yang intensif dan masif. Selain itu,
proses ini melepaskan sejumlah gas karbon dioksida (CO2) yang berdampak pada peningkatan
emisi gas rumah kaca. Menyikapi hal tersebut, perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait dengan
alternatif material ramah lingkungan yang dapat menggantikan semen Portland. Salah satu
alternatifnya adalah Beton Geopolimer. Beton Geopolimer merupakan beton yang disintesis dari
reaksi aktivasi alkali dengan material yang mengandung silika dan alumina yang tinggi. Penelitian
ini menggunakan Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) sebagai alternatif pengganti
semen dan Sodium Metasilikat (Na2SiO3) sebagai alkali-activator. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh variasi kadar alkali-activator sebesar 8%, 10%, dan 12% dengan metode
perawatan air curing. Pengujian yang dilaksanakan adalah pengujian kelecakan (workability), kuat
tekan, dan kuat tarik belah. Pada pengujian kuat tekan menggunakan benda uji mortar kubus 50
50 50 mm3, dan pengujian kuat tarik belah menggunakan benda uji mortar silinder dengan
diameter 50 mm dan tinggi 100 mm pada umur beton hari ke-7, 14, 28, dan 56. Hasil dari analisis
yang dilakukan, diperoleh bahwa kekuatan tekan dan kekuatan tarik belah pada mortar meningkat
seiring dengan bertambahnya kadar alkali-activator. Kekuatan tekan paling tinggi terdapat pada
variasi 12% yakni 53,43 MPa pada umur hari ke-28 dan kekuatan tarik belah paling tinggi terdapat
pada variasi 10% yakni 3,41 Mpa pada umur hari ke-28.