Studi komparasi perilaku gedung beton bertulang dengan ketidakberaturan vertikal tipe 2 menggunakan dinding geser dan rangka bresing konsentrik inverted - V

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjong, Lidya Fransisca
dc.contributor.author Tatang, Daniel Jason
dc.date.accessioned 2024-07-10T07:44:16Z
dc.date.available 2024-07-10T07:44:16Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44303
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17559
dc.description 6969 - FTS en_US
dc.description.abstract Dinding geser umumnya digunakan pada struktur rangka beton bertulang, sedangkan bresing baja paling sering digunakan pada struktur baja. Ada sejumlah penelitian menunjukkan penggunaan bresing baja cukup efektif dalam rangka beton bertulang. Youssefa (2007), telah melakukan studi perihal bresing baja internal pada rangka beton bertulang. Pemberian bresing baja internal pada rangka beton bertulang mampu menahan beban lateral lebih tinggi jika dibandingkan rangka tanpa bresing. Elemen bresing pada rangka beton bertulang dapat didesain sesuai dengan tata cara perancangan bresing pada struktur baja. M.R. Maheri (2009), dalam studi bresing internal yang disambung secara langsung pada rangka beton bertulang memiliki kesimpulan bahwa bresing tidak hanya cocok digunakan untuk meretrofit bangunan yang sudah ada, tetapi juga dapat menjadi alternatif yang cukup kompeten sebagai pengganti dinding geser pada bangunan yang baru dibangun. Sehingga dalam studi ini dilakukan komparasi perilaku struktur untuk mengetahui perbedaan perilaku gedung yang memiliki ketidakberaturan massa dengan menggunakan dinding geser (Model 1) dan Sistem Rangka Bresing Konsentrik (SRBK) inverted – V (Model 2). Berdasarkan analisis linear dinamik diperoleh hasil sebagai berikut: Periode struktur untuk ragam pertama yang diperoleh menunjukkan model 1 bernilai lebih kecil yaitu 1.534 detik dan model 2 yaitu 1.661 detik. Model 1 memiliki kinerja yang baik terhadap simpangan tingkat karena memiliki nilai simpangan elastik lantai teratas yaitu 80.091 mm lebih kecil 11.22 persen dibandingkan dengan model 2 yaitu 90.208 mm. Dari segi gaya geser dasar yang dianalisis menunjukkan bahwa gaya geser dasar pada model 1 sebesar 20805.16 kN lebih besar 1.81 persen dibandingkan gaya geser dasar model 2 sebesar 20434.72 kN. Model 1 memliki kekakuan pada tingkat dasar sebesar 4224919 kN/m lebih besar 31.62 persen dibandingkan dengan model 2 sebesar 3209879 kN/m. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject DINDING GESER en_US
dc.subject STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG en_US
dc.subject KETIDAKBERATURAN MASSA en_US
dc.subject ANALISIS LINEAR DINAMIK en_US
dc.subject BRESING KONSENTRIK INVERTED-V en_US
dc.title Studi komparasi perilaku gedung beton bertulang dengan ketidakberaturan vertikal tipe 2 menggunakan dinding geser dan rangka bresing konsentrik inverted - V en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6101801024
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411036501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account