Abstract:
Dinding geser umumnya digunakan pada struktur rangka beton bertulang, sedangkan bresing baja
paling sering digunakan pada struktur baja. Ada sejumlah penelitian menunjukkan penggunaan
bresing baja cukup efektif dalam rangka beton bertulang. Youssefa (2007), telah melakukan studi
perihal bresing baja internal pada rangka beton bertulang. Pemberian bresing baja internal pada
rangka beton bertulang mampu menahan beban lateral lebih tinggi jika dibandingkan rangka tanpa
bresing. Elemen bresing pada rangka beton bertulang dapat didesain sesuai dengan tata cara
perancangan bresing pada struktur baja. M.R. Maheri (2009), dalam studi bresing internal yang
disambung secara langsung pada rangka beton bertulang memiliki kesimpulan bahwa bresing tidak
hanya cocok digunakan untuk meretrofit bangunan yang sudah ada, tetapi juga dapat menjadi
alternatif yang cukup kompeten sebagai pengganti dinding geser pada bangunan yang baru
dibangun. Sehingga dalam studi ini dilakukan komparasi perilaku struktur untuk mengetahui
perbedaan perilaku gedung yang memiliki ketidakberaturan massa dengan menggunakan dinding
geser (Model 1) dan Sistem Rangka Bresing Konsentrik (SRBK) inverted – V (Model 2).
Berdasarkan analisis linear dinamik diperoleh hasil sebagai berikut: Periode struktur untuk ragam
pertama yang diperoleh menunjukkan model 1 bernilai lebih kecil yaitu 1.534 detik dan model 2
yaitu 1.661 detik. Model 1 memiliki kinerja yang baik terhadap simpangan tingkat karena memiliki
nilai simpangan elastik lantai teratas yaitu 80.091 mm lebih kecil 11.22 persen dibandingkan dengan
model 2 yaitu 90.208 mm. Dari segi gaya geser dasar yang dianalisis menunjukkan bahwa gaya
geser dasar pada model 1 sebesar 20805.16 kN lebih besar 1.81 persen dibandingkan gaya geser
dasar model 2 sebesar 20434.72 kN. Model 1 memliki kekakuan pada tingkat dasar sebesar 4224919
kN/m lebih besar 31.62 persen dibandingkan dengan model 2 sebesar 3209879 kN/m.