Abstract:
Dalam aktivitas politiknya, Brazil memanfaatkan olahraga sebagai salah satu
instrumen soft power melalui diplomasi olahraga. Brazil memiliki keunggulan
dalam diplomasi olahraga melalui sepak bolanya yang sudah diakui dunia. Berbagai
macam prestasi dan sejarah telah diukir Brazil dalam berbagai turnamen olahraga.
Brazil ingin meningkatkan citra negaranya melalui diplomasi olahraga dengan
memanfaatkan kedua turnamen olahraga internasional, yakni Piala Dunia 2014 dan
Olimpiade Rio 2016. Di sisi lain, Brazil memiliki citra negara yang cenderung
kurang baik. Ketimpangan sosial, tingkat kriminal yang tinggi, pembangunan yang
belum merata, serta beberapa permasalahan lainnya turut menjadi pertimbangan
tersendiri yang mempertanyakan kelayakan Brazil yang ditunjuk menjadi tuan
rumah kedua turnamen olahraga tersebut. Sehingga, penelitian ini akan mencoba
membahas mengenai keberhasilan Brazil dalam memanfaatkan diplomasi olahraga
melalui Piala Dunia 2014 dan Olimpiade Rio 2016. Berdasarkan pernyataan
tersebut, maka peneliti membuat pertanyaan penelitian “Bagaimana Piala Dunia
2014 dan Olimpiade Rio 2016 mampu mendukung Brazil dalam meningkatkan citra
positif negaranya?”. Maka untuk menjawab pertanyaan penelitian serta mendukung
analisisnya, peneliti akan menggunakan beberapa konsep dan teori yaitu soft power,
diplomasi publik, diplomasi olahraga, dan nation branding. Penelitian ini dilakukan
dengan bentuk metode penelitian kualitatif yang mana peneliti menggunakan
analisis dengan data sekunder sebagai pendukung. Berdasarkan penelitian yang
sudah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan bahwa Brazil sukses dalam
menggunakan diplomasi olahraga dengan memanfaatkan turnamen olahraga
internasional untuk meningkatkan citra negaranya. Selain itu peneliti juga
menyimpulkan jika diplomasi olahraga merupakan bentuk diplomasi yang efektif
dalam menarik perhatian masyarakat internasional secara universal.