Abstract:
Terlepas dari pandangan keamanan tradisional yang cenderung berfokus pada negara,
terdapat perluasan keamanan karena ancaman dari aktor yang semakin beragam. Kartel
narkoba Meksiko merupakan kelompok kejahatan terorganisir yang mempengaruhi
keamanan masyarakat melalui aktivitasnya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya
kartel narkoba Meksiko yang menggunakan media sosial dalam melakukan ekspansi
bisnisnya secara global. Sebagai alat komunikasi di era modern, media sosial
memudahkan penggunanya untuk berbagai macam hal - mulai dari memperoleh
informasi, berinteraksi, edukasi, bahkan juga bisnis. Keberadaan media sosial
seharusnya menjadi tempat yang aman mengingat mudahnya akses informasi yang
didapatkan, namun ternyata di balik kemudahan tersebut terdapat sisi gelap misalnya
melalui praktik-praktik ilegal yang dilakukan kartel narkoba Meksiko khususnya terkait perekrutan, penyebaran budaya, ancaman, serta mempengaruhi masyarakat dalam
penggunaan narkoba melalui gaya hidup kartel. Fokus penelitian ini berlandaskan pada
pertanyaan “Bagaimana kartel narkoba Meksiko memanfaatkan media sosial
untuk ekspansi bisnisnya?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis
menggunakan konsep keamanan non-tradisional, konsep kejahatan terorganisir
(transnational organized crime), media baru khususnya narcomedia. Penulis
menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan bantuan perangkat analisis isi.
Data-data pada penelitian ini diperoleh secara sekunder seperti buku, berita, jurnal, dan media sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapati bahwa kartel narkoba Meksiko menggunakan media sosial sebagai sarana ekspansi bisnis modern melalui penyebaran pengaruhnya melalui budaya narkos, merekrut anggota, serta kegiatan ilegal lainnya yang dilakukan baik terselubung maupun tidak. Alhasil, ekspansi bisnis mereka dikatakan berhasil, hal ini ditunjukkan dengan naiknya penggunaan narkoba, semakin terbiasanya orang menerima kultur narkos, tingginya kriminalitas dan rasa tidak aman masyarakat. Hasil ini semakin memperkuat argumentasi bahwa keberadaan kartel narkoba Meksiko dan aktivitasnya di media sosial termasuk ilegal dan berakibat negatif terhadap masyarakat.