dc.contributor.advisor |
Moeliono, Tristam Pascal |
|
dc.contributor.author |
Prameswari, Meita Izzati |
|
dc.date.accessioned |
2024-07-09T07:50:59Z |
|
dc.date.available |
2024-07-09T07:50:59Z |
|
dc.date.issued |
2022 |
|
dc.identifier.other |
skp44221 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/17504 |
|
dc.description |
5137 - FH |
en_US |
dc.description.abstract |
Thailand dan Malaysia sebagai negara berbentuk monarki konstitusional
yang menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer, tentu menjamin
perlindungan atas hak asasi manusia terutama dalam hal nya kebebasan berekspresi
masyarakat tiap negara itu sendiri. Kemudian menjadi penting bagi pemerintahan
negara demokrasi untuk menerima kritik serta saran dari masyarakat sebagai salah
satu bentuk kontribusi warga negara dalam mencerdaskan kehidupan bernegara.
Namun dalam pemenuhan hak kebebasan berekspresi tentunya terdapat pembatasan
serta kewajiban yang perlu dipatuhi oleh masyarakat dalam pengimplementasian
hak kebebasan berekspresi yang dimilikinya. Salah satu pembatasan terhadap
kebebasan berekspresi yang kerap ditemukan pada negara dengan bentuk monarki
adalah lèse-majesté. Pembatasan tersebut diterapkan terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh masyarakat kepada Penguasa yang berdaulat serta harkat serta
martabat seorang Penguasa sebagai wakil dari suatu kekuasaan yang berdaulat.
Aturan hukum mengenai lèse-majesté di kedua negara memiliki kendalanya
masing-masing, kendala tersebut dapat ditemukan baik pada isi dan/atau format
peraturan lèse-majesté itu sendiri yang mengakibatkan kekeliruan terhadap
penafsiran isi pasal serta penanganan dari kasus-kasus penerapan aturan lèsemajesté.
Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan
menggunakan pendekatan komparatif hendak meneliti bagaimana lèse-majesté
diatur dan diberlakukan di dalam dua negara dengan bentuk monarki konstitusional
yang menganut sistem pemerintahan demokrasi parlementer serta pengaruhnya
terhadap hak kebebasan berekspresi tiap warga negara. Atas penelitian ini,
ditemukan bahwa hukum lèse-majesté yang berlaku di Thailand dan Malaysia telah
membatasi hak kebebasan berekspresi masyarakatnya secara berlebihan yang
menyebabkan ketakutan dalam mengungkapkan pendapat dan kritik terhadap
penguasa. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Hukum Fakultas Hukum - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
HUKUM HAK ASASI MANUSIA |
en_US |
dc.subject |
HAK KEBEBASAN BEREKSPRESI |
en_US |
dc.subject |
LèSE- MAJESTé |
en_US |
dc.title |
Tinjauan komparatif atas pengaruh hukum Lèse-Majesté terhadap kebebasan berekspresi di Thailand dan Malaysia |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM6051801296 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0402026501 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI605#Ilmu Hukum |
|