Permasalahan dalam implementasi local currency settlement Indonesia-Malaysia (2018–2021)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hartono, Adelbertus Irawan Justiniarto
dc.contributor.author Permana, Gabriella
dc.date.accessioned 2024-07-09T06:19:52Z
dc.date.available 2024-07-09T06:19:52Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other NPM6091901083
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17485
dc.description 10306 - FISIP en_US
dc.description.abstract Penelitian ini membahas terkait sejumlah permasalahan yang mengakibatkan kurang diminatinya penggunaan mata uang lokal pada transaksi perdagangan bilateral antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 2018 hingga 2021, meskipun sudah difasilitasi oleh kerangka kerja sama local currency settlement atau LCS—yakni kerangka kerja sama yang seharusnya mendorong penggunaan rupiah dan ringgit pada tingkat internasional, dan bukan sebaliknya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori currency power, kerja sama moneter internasional, serta konsep LCS yang kemudian dirumuskan ke dalam empat faktor penentu keberhasilan dari kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk memfasilitasi transaksi perdagangan internasional, yaitu penggunaan mata uang yang didasarkan pada pilihan ekonomis eksportir, adanya sistem kliring dan penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal, spread dari masing-masing mata uang lokal yang tidak terlalu besar, dan bahwa mata uang tersebut harus sudah digunakan dengan cukup luas pada tingkat internasional. Penelitian ini kemudian menemukan bahwa dari keempat faktor tersebut, kerangka kerja sama LCS antara Indonesia dan Malaysia belum berhasil memenuhi tiga faktor. Pertama, penggunaan mata uang pada kerja sama LCS tidak didasarkan pada pilihan ekonomis eksportir. Kedua, spread rupiah dan ringgit yang masih terlalu besar, dan ketiga, yaitu kurangnya penggunaan rupiah dan ringgit pada tingkat internasional. Oleh karena itu, walaupun kerangka kerja sama LCS antara Indonesia dan Malaysia sudah memiliki sebuah sistem kliring dan penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal, tidak terpenuhinya ketiga faktor tersebut menjadi permasalahan yang mengakibatkan kurang diminatinya penggunaan rupiah dan ringgit pada transaksi perdagangan bilateral Indonesia dan Malaysia, meskipun sudah difasilitasi oleh kerangka kerja sama LCS. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject INDONESIA-MALAYSIA en_US
dc.subject RUPIAH-RINGGIT en_US
dc.subject KERANGKA KERJA SAMA LCS en_US
dc.subject TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL en_US
dc.subject KERJA SAMA MONETER en_US
dc.title Permasalahan dalam implementasi local currency settlement Indonesia-Malaysia (2018–2021) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6091901083
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430075901
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account