Abstract:
Penelitian ini didasari oleh diplomasi budaya Indonesia terhadap Thailand, yang
dilakukan untuk memenuhi kepentingan nasional Indonesia yaitu meningkatkan
kunjungan wisatawan dari Thailand ke Indonesia pada tahun 2018. Sebagai negara
dengan keanekaragaman budaya, Indonesia memanfaatkan potensi budaya sebagai
instrumen diplomasi budaya melalui alat musik Sasando. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran alat musik Sasando sebagai instrumen diplomasi budaya Indonesia
dalam implikasinya meningkatkan kunjungan wisatawan Thailand ke Indonesia.
Dengan hal tersebut, maka dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu “Bagaimana peran
alat musik tradisional Sasando sebagai instrumen diplomasi budaya Indonesia di
Thai International Travel Fair (TITF) 2018 dalam meningkatkan jumlah
kunjungan wisatawan dari Thailand ke Indonesia?” Dalam menjawab pertanyaan
penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teori dan
konsep diplomasi budaya dari Tulus Warsito dan Wahyuni Kartika Sari, dan soft power
dari Joseph S. Nye. Teori dan konsep tersebut dikaitkan dengan upaya Indonesia
melakukan diplomasi budaya terhadap Thailand melalui alat musik tradisional Sasando
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Thailand ke Indonesia. Setelah dilakukan
penelitian, hasil dari pertanyaan penelitian adalah alat musik Sasando sebagai instrumen diplomasi budaya terhadap Thailand tidak berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan dari Thailand ke Indonesia. Melainkan, jumlah wisatawan mancanegara secara keseluruhan mengalami peningkatan sebagai dampak dari promosi alat musik Sasando di TITF 2018. Berdasarkan keterangan di atas, maka diplomasi budaya melalui alat musik Sasando efektif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, tetapi belum maksimal untuk meningkatkan wisatawan dari Thailand ke Indonesia.