Analisis pelindungan terhadap pencipta atas parodi dikaitkan dengan prinsip kepentingan yang wajar berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta

Abstract

Keberadaan Hak Cipta di Indonesia diatur dalam UUHC, dimana pemberlakuan Undang-Undang tersebut tentunya memberikan dasar hukum yang jelas bagi Pencipta akan pelindungan atas karyanya dengan membagi karya yang dilindungi menjadi 2 karya yakni karya asli (orisinalitas) dan karya turunan (derivative works). Karya turunan dalam UUHC memiliki pelindungan hukum yang terpisah dengan karya asli nya, dimana dalam UUHC sendiri berkenaan dengan penggunaan karya untuk dijadikan sebagai karya turunan bersandingan dengan doktrin kepentingan yang wajar atau yang dapat dikenal sebagai fair use. Parodi merupakan sebuah karya yang terkenal dengan karakteristiknya untuk meniru karya asli dengan menggunakan sebagian atau seluruh substansi dari karya aslinya yang ditujukan sebagai sebuah kritik. Berkaitan dengan hal tersebut, parodi merupakan sebuah karya yang merepresentasikan bentuk karya turunan yang bersandingan dengan doktrin kepentingan yang wajar (fair use) yang hingga saat ini pengaturan dalam UUHC belum mengatur secara pasti mengenai keberadaan parodi di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dikaji untuk mengetahui pelindungan yang dapat diberikan kepada karya dalam bentuk parodi di Indonesia dimana metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif yang dilakukan dengan meneliti menggunakan bahan-bahan kepustakaan dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah parodi sebagai karya turunan mendapatkan pelindungan jika meminta izin kepada pencipta atau pemegang hak cipta untuk menggunakan karyanya dan mendapatkan pengecualian dari pelanggaran terhadap hak cipta selama parodi tersebut memuat unsur kritik dan tidak hanya ditujukan sebagai komedi saja.