Abstract:
Putusan hakim merupakan pernyataan yang diucapkan hakim di persidangan dalam menyelesaikan perkara. Dalam putusan Nomor 36/Pid.Sus/2022/PN Amr, terdakwa dalam surat tuntutan dituntut 9 tahun penjara atas tindak pidana pencabulan terhadap anak. Hakim kemudian menjatuhkan putusannya dan memutus terdakwa selama 10 tahun penjara. Dalam hal ini hakim memutus melebihi tuntutan terhadap terdakwa yang diberikan oleh jaksa penuntut umum. Hakim dalam menentukan putusannya harus berdasarkan pada surat dakwaan. Pada perkara tersebut, terdakwa diduga melakukan perbuatan cabul sebanyak 3 kali dalam waktu yang berbeda. Namun dalam surat dakwaan tidak ditemukan adanya Pasal 65 KUHP yang mengatur mengenai perbarengan perbuatan atau concursus realis. Perbarengan perbuatan merupakan gabungan dari beberapa perbuatan yang masing-masing perbuatan itu harus dipandang berdiri sendiri atau antara perbuatan-perbuatan tersebut tidak memiliki hubungan satu dengan yang lain. Penelitian ini dilakukan guna untuk mengkritisi pertimbangan hakim dalam memutus putusan tersebut dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat yuridis normatif, yang akan dilakukan dengan penlitian kepustakaan yang terbagi dari bahan primer dan sekunder.
