Kajian perbandingan putusan tindak pidana perkosaan penyandang disabilitas

Abstract

Perbedaan penjatuhan pidana untuk kasus yang setara keseriusannya tanpa alasan atau pembenaran yang jelas merupakan kegagalan suatu sistem untuk mencapai persamaan keadilan di dalam Negara hukum. Pada perkara tindak pidana perkosaan terhadap penyandang disabilitas hal tersebut dapat memberikan ketidakadilan hukum bagi korban. Penelitian ini membahas tiga putusan dengan kasus yang sama yaitu tindak pidana perkosaan penyandang disabilitas terhadap penjatuhan hukuman yang berbeda, yang mana pada Putusan Nomor 736 K/Pid/. dikenakan Pasal 285 KUHP, dan Putusan Nomor: 33/PID.B/2012/PN.SS., Putusan Nomor: 104/Pid.B/2018/PN Wsb. dikenakan Pasal 286 KUHP. Metode penelitiannya adalah penelitian hukum yuridis normatif, dengan sifat penelitian deskriptif dan analisis data secara kualitatif serta cara penarikan kesimpulan secara deduktif. Analisa permasalahan pertama adalah mengenai persamaan, bahwa dalam kedua Pasal persamaannya yaitu diatur dalam bab mengenai kejahatan seksual dan ada unsur pemaksaan. Analisa permasalahan kedua adalah mengenai perbedaan kondisi korban. Kemudian yang terakhir mengenai sanksi yang dikenakan, yang mana dalam Pasal 285 KUHP maksimal selama 12 (dua belas) tahun dan Pasal 286 KUHP maksimal selama 9 (sembilan) tahun