Peran multistakeholder partnership terhadap sektor pariwisata di Indonesia : Studi Kasus; Danau Toba Sumatera Utara, Ubud Bali, Pangandaran Jawa Barat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Jane, Orpha
dc.contributor.author Nurani, Vani Dwi
dc.date.accessioned 2024-07-02T03:19:53Z
dc.date.available 2024-07-02T03:19:53Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other tes2365
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17263
dc.description.abstract Sektor pariwisata di Indonesia berkontribusi sebanyak 4% dari total perekenomian. Sektor pariwisata terdiri dari kawasan wisata, akomodasi dan perhotelan, budaya, rekreasi, souvenir dan restoran. Pengembangan sektor pariwisata perlu melibatkan beberapa aktor diantaranya adalah pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat, akademisi, dan media. Tujuan dari adanya kerjasama ini adalah untuk mewuudkan tercapainya kesuksesan dalam pengembangan sektor pariwisata Indonesia. Kerjasama ini disebut dengan multistakeholder partnership atau kemitraan multipihak. Untuk mengidentifikasi multistakeholder partnership penelitian ini menggunakan Danau Toba, Ubud, dan Pangandaran sebagai perwakilan sektor pariwisata di Indonesia. Ketiga kawasan ini adalah perwakilan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dengan 88 kawasan lainnya. Dan masing-masing kawasan memiliki tujuan jangka panjang lainnya diantaranya menjadi kawasan superprioritas, forbidden city, dan objek pariwisata primadona. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif analitis dengan metode penelitian studi kasus dengan pengumpulan data sekunder berbasis trustworthiness. Penelitian ini terfokus pada penguraian peran dari masing-masing aktor multistakeholder partnership dan mengevaluasi efektivitas dari para aktor dengan dukungan tolak ukur efektivitas lainnya yaitu kunjungan wisatawan dan tujuan jangka panjang. Serta merancang strategi multistakeholder partnership masa depan yang diharapkan dapat diterapkan bagi seluruh sektor pariwisata di Indonesia. Penelitian ini menunjukan bahwa adanya peran dan kontribusi dari masing-masing aktor yaitu pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat, akademisi dan media. Beberapa tolak ukur efektivitas efektif dan beberapa belum efektif. Untuk itu untuk perumusan strategi multistakeholder partnership di masa depan adalah Strategi Multistakeholder Partnership Pengembangan. Dimana strategi ini bersifat jangka panjang, berorientasi terhadap masalah dan pembentukan organisasi baru dalam mencapai kesejahteraan para aktor yang terlibat dalam kerjasama ini. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Magister Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject SEKTOR PARIWISATA en_US
dc.subject STRATEGI MULTISTAKEHOLDER PARTNERSHIP en_US
dc.subject EFEKTIVITAS en_US
dc.title Peran multistakeholder partnership terhadap sektor pariwisata di Indonesia : Studi Kasus; Danau Toba Sumatera Utara, Ubud Bali, Pangandaran Jawa Barat en_US
dc.type Master Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM8081901008
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0406107001
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI808#Ilmu Administrasi Bisnis


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account